search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sepasang Kekasih 'Ngejos' Terekam Kamera Pengawas Gunung
Senin, 21 Juni 2021, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Sepasang Kekasih 'Ngejos' Terekam Kamera Pengawas Gunung

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sepasang kekasih tak sengaja tertangkap kamera pengawas cuaca gunung di Austria sedang berhubungan seks saat mendaki di ketinggian 6.500 kaki atau sekitar 1.980 meter.

Menyadur The Sun Senin (21/6/2021) insiden tersebut terekam di Pegunungan Nock, yang merupakan pegunungan paling barat dan tertinggi dari Gurktal Alps, Austria.

Webcam panorama, yang mengambil bidikan setiap 20 menit, menangkap dua pendaki gunung sedang berhubungan seks awal bulan ini.

Pria dan wanita tak dikenal itu awalnya terlihat sedang berbaring di gunung dan kemudian terekam berhubungan intim di sebuah padang rumput.

Keduanya awalnya terlihat duduk bersebelahan dan menikmati pemandangan. Kemudian kamera menangkap mereka berbaring telanjang di padang rumput sekitar pukul 12.20 waktu setempat.

Pasangan yang tidak dikenal tersebut menghilang dari pandangan webcam hanya 20 menit kemudian pada pukul 12.40 waktu setempat.

Foto-foto dari webcam gunung yang merekam aksi pasangan tersebut kemudian viral beberapa hari setelah kejadian tersebut.

Di Austria, rekaman apa pun di tempat umum diatur dengan ketat dan dalam banyak kasus dilarang dengan denda berat untuk pelanggaran apa pun.

Ronald Schellander, dari Web Media Solutions, menjelaskan bahwa kamera panorama dan cuaca tidak dianggap sebagai kamera pengintai karena tidak mengirimkan rekaman secara terus-menerus.

Dia menambahkan bahwa jenis sistem pemantauan ini biasanya mengambil foto resolusi tinggi beberapa kali per hari dan menyatakan keprihatinannya atas insiden itu.

"Pada dasarnya, kami memposisikan kamera sedemikian rupa sehingga tidak ada orang yang dapat dikenali karena resolusi kamera atau jarak." ujar Ronald Schellander.

Schellander mengatakan bahwa biasanya, mereka akan menggunakan perangkat lunak untuk memastikan wajah orang-orang menjadi piksel, dan tidak ada yang melanggar privasi siapa pun yang dipublikasikan.

Namun, tampaknya perangkat lunak tidak mampu menandai foto-foto pasangan saat berhubungan tersebut, mungkin karena wajah pasangan itu tidak dapat dilihat.

Menurut media lokal, ada papan informasi di Nockalm Road yang mengarah ke taman nasional, yang menunjukkan bahwa area tersebut tertutup oleh kamera.

Tidak ada informasi lebih lanjut tentang siapa pasangan itu dan apakah pasangan itu melewatkan tanda itu dan tidak menyadari kemungkinan terekam kamera pengawas.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami