search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peti Mati Berserakan Usai Diterjang Badai Ida
Senin, 27 September 2021, 08:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Peti Mati Berserakan Usai Diterjang Badai Ida

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Empat  minggu setelah terjangan badai Ida, kota Lousiana terus berbenah termasuk merapikan peti mati berisi jenazah manusia yang muncul di berbagai sudut kota. Menyadur Daily Mail Minggu (26/9/2021), peti mati itu berserakan karena badai Ida juga menghancurkan brankas pemakaman.

Pendeta Haywood Johnson, dari St. Paul Missionary Baptist Church di Ironton mengatakan pada CNN peti mati itu belum dikembalikan ke pemakaman karena masyarakat sedang berusaha merenovasinya.

Plot pemakaman di daerah sekitar New Orleans biasanya sangat dangkal karena permukaan air tanah yang tinggi dan peti mati sering diletakkan untuk beristirahat di kubah dan makam di atas tanah.

Tetapi ketika air banjir dari Badai Ida menyapu wilayah itu pada akhir Agustus, banyak yang peti mati tersapu keluar dari brankas dan berserakan di sekitar kota. Johnson menunjuk sepasang peti mati milik ayah dan anak perempuan yang berakhir bersebelahan di halaman depan rumah warga.

Peti mati lain terlihat terbalik di dekat tanggul, sementara brankas pemakaman seberat ribuan pon disapu badai hampir tiga ribu kaki sebelum berakhir di depan gereja. Johnson mengatakan dia masih mencari peti mati ibu, paman, dan saudara perempuannya sendiri.

"Mereka dikejutkan oleh besarnya kehancuran, tapi mereka jadi lebih kewalahan karena orang yang dicintai mengambang dan akhirnya mendarat di jalanan dan pekarangan warga, di sisi tanggul dan di luar di lapangan."

"Salah satu hal yang mengganggu saya adalah bahwa saya adalah orang yang mengubur sebagian besar orang-orang itu, sebagian besar yang meninggal dan itu seperti menarik keropeng dari luka," tambah Johnson.

Komunitas Ironton memiliki populasi 175 orang dan terletak di tepi barat Sungai Mississippi di Paroki Plaquemines yang lebih rendah.

Warga meminta pemerintah federal untuk membantu daerah yang terkepung dengan proses pembangunan kembali setelah jalur destruktif Ida, WDSU melaporkan.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami