search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PLTS Muara Waduk Nusa Dua Bakal Diperluas 80 Persen
Rabu, 21 Mei 2025, 06:12 WITA Follow
image

beritabali/ist/PLTS Muara Waduk Nusa Dua Bakal Diperluas 80 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Upaya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Bali terus digenjot. Salah satunya melalui rencana penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Muara Waduk Nusa Dua, yang saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas 100 Kilo Watt Peak (kWp).

I Made Harta Yasa, Senior Manager PLN Indonesia Power memaparkan, PLTS Muara Waduk Nusa Dua saat ini mampu menyalurkan sekitar 100 kWp ke jaringan PLN, setara dengan konsumsi listrik 100 pelanggan.

Untuk menjaga performa pembangkit, petugas rutin melakukan pemeliharaan mulai dari pembersihan modul surya, pengecekan koneksi, hingga monitoring peralatan seperti inverter dan predictive maintenance agar seluruh sistem tetap optimal.

“Kita secara rutin memastikan solar panel bersih agar radiasi matahari bisa maksimal dikonversi menjadi tenaga listrik. Selain itu, ada pengamanan tambahan seperti jaring penghalang untuk mencegah sampah dan gangguan dari burung,” jelasnya, Senin (20/5) saat program Jelajah Energi Bali dari Institute for Essential Services Reform (IESR).

Lebih lanjut, Harta Yasa menyampaikan bahwa pihaknya telah berdiskusi terkait rencana pengembangan PLTS terapung di Muara Waduk Nusa Dua hingga 80 persen dari total luas waduk. Saat ini, PLTS terapung tersebut baru memanfaatkan 0,35 hektare atau sekitar 1 persen dari total luas waduk yang dibangun untuk mendukung keandalan pasokan listrik gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Potensinya masih sangat besar. Best practice-nya, 1 hektare waduk bisa menghasilkan 1 Mega Watt Peak (MWp). Kalau pengembangan bisa mencapai 80 hektare, potensi daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 80 MWp,” ungkapnya.

Pengembangan ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan bauran energi bersih di Bali, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada 2060, dan lebih cepat di Bali pada 2045.

Selain pengembangan di Muara Waduk Nusa Dua, PLN juga berencana menambah kapasitas EBT di Bali, termasuk PLTS+BESS di Nusa Penida pada 2026, PLTB+BESS pada 2027, serta pengembangan PLTS webbase di Pejarakan dan Kubu.

"Energi ini sangat vital posisinya, keandalan suplai menjadi hal yang penting dan kita terus upayakan agar terus bisa dijaga dan kebutuhan konsumsi energi listrik kita upayakan sejalan dengan penambahan kapasitas sesuai kebutuhan," ujarnya.

Analis Sistem Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan IESR, Alvin Sisdwinugraha, menilai salah satu tantangan dalam pengembangan PLTS skala utilitas di Bali adalah adanya keperluan untuk akuisisi lahan. 

"Mengingat lahan di Bali yang semakin terbatas, PLTS terapung dapat menjadi alternatif solusi pengembangan PLTS skala utilitas di Bali," katanya. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami