search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PAD dari Retribusi Perikanan di Pengambengan Banyak Bocor
Selasa, 28 September 2021, 22:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/PAD dari Retribusi Perikanan di Pengambengan Banyak Bocor.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor retribusi khusus perikanan di PPN Desa Pengambengan, Kecamatan Negara potensinya sangat besar. 

Namun pendapatan asli daeran khususnya di PPN Pengambengan dianggap tidak maksimal lantaran banyak kebocoran. Hal tersebut terungkap saat sosialisasi retribusi di sektor perikanan oleh Bupati Jembrana Nengah Tamba di hadapan 71 perwakilan nelayan dan pemilik perahu Selasa (28/09/2022) di Kantor PPN Pengambengan. 

Bupati Tamba pada kesempatan tersebut menyampaikan keberadaan TPI (Tempat Penimbangan Ikan) ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Kabupaten Jembrana. Namun faktanya saat ini sumber pendapatan ini belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan, yang diakibatkan oleh beberapa permasalahan yang terjadi. 

"Untuk itu, Kami hadir hari ini menemui para pemilik kapal dan pedagang ikan guna menyelaraskan keseluruhan elemen tersebut sehingga satu kesatuan yang selaras dan berjalan dengan baik. Namun mengingat ini lingkup yang besar, potensi kebocoran juga tinggi, maka kedepannya kita akan kaji ulang lagi bersama-sama dengan tim penegak hukum sehingga kebocoran-kebocoran ini bisa di minimalisir baik dari pemilik kapal maupun dari Pemda Jembrana," Ucapnya.

Tidak hanya sampai disitu saja, yang juga ditekankan Bupati adalah terkait keberadaan TPI Pengambengan. "Keberadaan TPI Pengambengan ini sangat lah penting, karena menjadi pusat untuk masyarakat berkerja. Banyak tenaga kerja yang terserap dan hal itu haruslah di lindungi dengan baik. Jadi sekali lagi, bagaimana hal ini haruslah diseleraskan dengan baik, baik dari pemilik kapal, pedagang ikan dan pemerintah daerah Jembrana termasuk membentuk pola-pola atau mekanisme pembenahan kearah yang lebih baik," Jelasnya.

Terakhir Bupati juga menuturkan target pendapatan nantinya akan dinaikkan dan jika hal ini sudah berjalan dengan baik pendapatan bisa bertambah 100 persen. Demikian pun kedisiplinan dari petugas penimbang harus juga ditingkatkan. Apalagi jika kedapatan petugas timbang tersebut ikut bermain curang, tentu sangsi tegas akan diterimanya. 

"Kita benahi dulu di penimbangan karena nanti pelabuhan akan direvitalisasi menjadi pelabuhan modern. Namun nanti jika ada revitalisasi bukan berarti tukang panol kehilangan pekerjaan. Mereka tetap bekerja. Intinya kami ingin PAD Jembrana meningkat dengan berbagai pembenahan," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan Dan Perikanan Jembrana I Made Maharimbawa menyampaikan Jumlah kapal perikanan di Kabupaten Jembrana tahun 2020 yang beroprasi sebanyak 2.754 unit dengan rincian Purse Seine sebanyak 39 unit, Bubu 48 unit, Gillnet 956 unit, dan Pancing Ulur 1589 unit dan Pancing Ulur tanpa Motor sebanyak 51 unit. 

Sedangkan jumlah nelayan sendiri dikabupaten Jembrana totalnya sebanyak 8.653 orang yang terdiri dari 5755 orang nelayan utama dan 2898 orang sebagai nelayan sambilan dan keseluruhan melaut falam sehari (one day fishing). 

"Terkait produksi ditahun 2020 tercata sebesar 23.674,81 ton, dimana terjadi penurunan sebesar 7,31 % atau 1.730,09 ton dibandingkan dengan tahun 2019. Hal ini diakibatkan karena faktor cuaca dilaut (Selat Bali) yang kurang mendukung, dilihat hari melait nelayan pada tahun 2020 ssbanyak 316 hari, lebih sedikit 10 hari dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu 326 hari," tutup Maharimbawa.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami