Antisipasi Varian Mu, Masa Karantina Wisman ke Bali Masih 5 Hari
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Ketentuan mengenai masa karantina bagi wisatawan mancanegara atau wisman ke Bali hingga kini masih diberlakukan 5 hari, namun tidak menutup kemungkinan akan diturunkan karena aturan tersebut masih bersifat dinamis.
Hal tersebut dilakukan mengacu pada arahan dan saran dari para ahli untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19 varian baru (Mu) yang belum diketahui secara pasti jangka waktu berkembang dari saat pertama terinfeksi.
"Mereka yang datang ke Bali akan menjalani karantina selama lima (5) hari di hotel yang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Hotel tempat karantina ini juga sudah memiliki sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) serta bekerjasama dengan rumah sakit terdekat yang juga ditunjuk melayani penanganan Covid-19," Ungkap Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di ruang Astiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Selasa (12/10).
Ia juga menambahkan meskipun Bali akan dibuka pada 14 Oktober ini, namun dipastikan wisatawan tidak langsung datang beramai-ramai ke Bali, perlu waktu satu bulan untuk memastikan kedatangan wisatawan.
Setidaknya di awal november kecuali ada pesawat carter. Jika dilihat dari tingkat vaksinasi Bali sudah sangat tinggi, dan terlihat dari beberapa minggu terakhir bahwa penyebaran kasus Covid-19 sudah mulai menurun.
"Sehingga tidak ada tiga zona merah, namun rata-rata di Bali sudah menjadi zona hijau dan kuning," imbuh Cok Ace usai memberikan sambutan serangkaian pelantikan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, menjelang dibukanya perjalanan internasional 14 Oktober nanti, ia juge mengharapkan BPPD mampu mengakomodir kembali kunjungan wisatawan yang datang ke Bali.
Sehingga kali pertama penerimaan wisatawan mancanegara di Bali setelah hampir dua (2) tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19 diharapkan memiliki kesiapan yang maksimal dalam penerapan protokol kesehatan terutama di pintu masuk bandara internasional Ngurah Rai dan sejumlah tempat wisata lainnya.
Reporter: bbn/rob