search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tracing di Bali Rendah, Epidemiolog: Datanya Tak Bisa Dipercaya
Kamis, 25 November 2021, 14:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tracing di Bali Rendah, Epidemiolog: Datanya Tak Bisa Dipercaya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ahli epidemiologi Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menilai data penanggulangan covid-19 di Bali masih belum dapat dipercaya lantaran jumlah penelusuran kasus atau tracing rendah yakni 1:5 orang.

Semestinya, kata dia jumlah tracing mengikuti standar nasional sebesar 1:15 atau idealnya 1:30 orang.  

"Kita tidak bisa mengatakan peningkatan atau penurunan kasus di Bali karena tracing kita rendah. Tracing bali elatif rendah jadi datanya tidak bisa dipercaya," katanya, Kamis (25/11/2021) di Denpasar.  

Hal ini, menurutnya akn menjadi boomerang jika masih melakukn tracing dengan jumlah yang rendah. Disamping itu, kata dia, penggunaan tes covid-19 dengan rapid tes antigen untuk masyarakat lokal sedangkan untuk warga asing standar PCR dinilai masih setengah-setengah.

"Kenapa tidak disamaratakan standar PCR baik untuk warga lokal dan asing sehingga kesannya untuk lokal tidak ecek-ecek," ujarnya.

Antisipasi Gelombang Ketiga

Terkait isu gelombang ketiga covid-19, Prof Mahardika mengemukakan Indonesia berpeluang untuk mengalami hal itu yakni pada bulan Desember 2021, Januari dan Februari 2022.

Untuk itu, ia memaklumi kebijakan pemerintah dalam prinsip kehati-hatian dengan memberlakukan PPKM level 3 se-Indonesia. Hal ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah penyebaran covid-19 agar tidak melonjak lagi serta mencegah risiko virus dari luar.

"Apakah itu terjadi apa tidak saya akan kasih tahu pada bulan Maret," singgungnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami