search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Sebut Stres dan Obesitas Bikin Menstruasi Tidak Lancar
Jumat, 3 Desember 2021, 13:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Dokter Sebut Stres dan Obesitas Bikin Menstruasi Tidak Lancar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menstruasi yang tidak lancar bisa dialami oleh sebagian perempuan. Kira-kira apa saja penyebabnya ya?

Dikatakan dr. Edwin Thia dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura, dua penyebab utama menstruasi tidak lancar adalah stres dan obesitas.

"Penting untuk mengetahui penyebab haid tidak teratur dan cara mengatasi masalah yang mendasarinya. Mengurangi stres dan menurunkan berat badan akan membantu memperbaiki siklus menstruasi," tutur dr. Edwin, mengutip laman Smarterhealth.

Ia mengatakan menjaga gaya hidup sehat dan berolahraga secara teratur merupakan cara utama menjaga siklus haid tetap teratur.

Mengapa penting untuk menjaga siklus haid? Menurut dr. Edwin menstruasi tidak lancar akan menyebabkan masalah kesuburan.

"Haid yang tidak teratur dapat mempengaruhi peluang untuk hamil. Dengan gaya hidup sehat, Anda dapat meningkatkan periode menstruasi dan meningkatkan kemungkinan kesuburan," katanya.

Namun pada kondisi yang lebih parah, menstruasi tidak teratur bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Melansir dari India Express sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah masalah kesehatan umum yang menjangkiti banyak perempuan di seluruh dunia di mana salah satu tanda paling umum adalah menstruasi yang tak lancar.

Dokter Rajpal Singh, direktur dan ahli jantung intervensi di Rumah Sakit Fortis La Femme, Richmond road, Bangalore menjelaskan bahwa PCOS adalah bagian dari sindrom metabolik yang ditandai dengan resistensi insulin dan kelebihan kadar hormon androgen pria.

“Hal ini menyebabkan menstruasi tidak teratur, penambahan berat badan, profil lipid abnormal dan diabetes. Ada juga hubungan yang dicatat dengan gaya hidup menetap, timbulnya depresi dan hipertensi," kata dokter Singh

Menurut dokter, dari sudut pandang kardiovaskular adanya kelainan metabolisme hampir dua kali lipat berisiko mengalami penyakit kardiovaskular dan stroke.

“Oleh karena itu, penting untuk mengatasi gejala PCOS, secara dini dan agresif,” imbuhnya.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami