search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Indekos Juga Dimanfaatkan untuk Penginapan Penonton MotoGP
Kamis, 13 Januari 2022, 15:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Indekos Juga Dimanfaatkan untuk Penginapan Penonton MotoGP.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Pemerintah Kota Mataram diminta untuk menyiapkan 25 ribu kamar dari rumah penduduk guna memenuhi kuota 70.000 tamu MotoGP yang akan berlangsung pada 20 Maret 2022.

Dengan melihat kondisi perumahan penduduk di Kota Mataram, kesiapan untuk 25.000 tempat tidur tidak memungkinkan. Tapi pemerintah setempat akan berusaha menyiapkan secara maksimal berapapun rumah yang siap menjadi penginapan alternatif.

Salah satunya adalah indekos. Indekos ini juga akan dimanfaatkan dan bisa menjadi peluang bagi masyarakat setempat. Diharapkan harganya pun berkisar Rp 75-100 Ribu per malam.

Untuk melakukan pendataan ini, lanjutnya, lurah dan camat akan melakukan sosialisasi kepada warganya. Warga yang memiliki rumah atau kos-kosan yang dinilai layak bisa melapor, mendaftar langsung aparat setempat, atau daftar melalui aplikasi yang sudah disiapkan.

"Kriteria dasar rumah yang bisa menjadi penginapan alternatif tamu MotoGP antara lain, ada tempat tidur dan kamar mandi serta tempat makan di sekitarnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu (12/1/2022) seusai mengikuti rapat koordinasi perdana persiapan MotoGP dengan tim dari Hospitality of Indonesia Network (HIN) di Kantor Wali Kota Mataram.

Memang dari HIN menyebutkan juga ada atraksi di sekitar penginapan agar bisa menjadi daya tarik bagi para tamu.

"Tapi itu tidak menjadi syarat wajib. Yang penting ada tempat tidur dan kamar yang representatif," katanya lagi.

Menyinggung masalah tarif rumah warga, Denny, mengatakan, diharapkan harganya di bawah tarif hotel. Misalnya, hotel melati tarifnya Rp125.000, rumah penduduk diharapkan Rp75.000-100.000, per malam.

"Untuk kepastian masalah tarif, akan kami bahas lebih lanjut termasuk regulasi lainnya," katanya.

Sedangkan mengenai kebutuhan jumlah kamar atau tempat tidur seperti yang disampaikan tim dari HIN tersebut akan dikoordinasikan secara internal lagi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya termasuk lurah dan camat.

Sementara Vice President Travel Management HIN Susy Napitupulu mengatakan, pihaknya akan melakukan promosi terhadap rumah warga yang bisa menjadi penginapan tamu MotoGP, setelah tim dari Pemerintah Kota Mataram menentukan.

"Warga yang bersedia rumahnya menjadi penginapan alternatif, bisa mengisi formulir dalam aplikasi yang sudah kita siapkan," katanya.

Formulir tersebut, katanya, memang sedikit detail terkait kondisi kamar misalnya, apakah tersedia satu atau dua tempat tidur, menggunakan kipas angin atau AC, kamar mandi di luar atau dalam serta lainnya.

"Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan calon tamu yang akan menginap di salah satu rumah milik warga di Kota Mataram. Harapan kita, Mataram bisa siapkan 25.000 kamar sesuai target," ujarnya. (Sumber: Antara)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami