search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Tradisi Mebuug-buugan, Tradisi Mandi Lumpur setelah Nyepi
Sabtu, 5 Maret 2022, 14:45 WITA Follow
image

bbn/medcom.id/Mengenal Tradisi Mebuug-buugan, Tradisi Mandi Lumpur setelah Nyepi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hari Raya Nyepi memiliki sejumlah tradisi dan upacara yang menyertainya. Salah satunya adalah Tradisi Mandi Lumpur atau Tradisi Mebuug-buugan.

Tahun ini Umat Hindu Bali melaksanakan tradisi mandi lumpur atau dikenal sebagai Mebuug-buugan, di hutan bakau Desa Kedonganan, Badung, Bali, Jumat, 4 Maret 2022. 

Tradisi yang diadakan sehari setelah Hari Raya Nyepi tersebut bertujuan untuk menetralisir sifat buruk dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Tradisi mandi lumpur tersebut diyakini sebagai simbol kekotoran atau hal-hal negatif yang harus dihilangkan setelah melaksanakan Hari Raya Nyepi

Tradisi ini sarat dengan makna filosofis. Ritual ini bermakna untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Mandi lumpur menjadi ritual unik membersihkan diri di Pulau Dewata. Mebuug-buugan sendiri berasal dari kata Buug yang artinya tanah atau lumpur. Lumpur dianggap sebagai perlambang hal-hal buruk dan kotor.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami