search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Negara dengan Tradisi Mudik Gede-gedean di Hari Raya
Senin, 2 Mei 2022, 11:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/5 Negara dengan Tradisi Mudik Gede-gedean di Hari Raya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tradisi mudik identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Namun, mudik juga dilakukan masyarakat di sejumlah negara di hari-hari besar mereka.
Orang berbondong-bondong pulang ke rumah halaman. Tradisi ini juga terjadi di sejumlah negara.

Di Indonesia, istilah mudik lebaran berkembang sekitar 1970-an. Ketika itu, Jakarta selaku ibu kota negara tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan berbagai kemajuan di bidang lain mulai dari transportasi hingga infrastruktur.

Namun, perkembangan ekonomi itu tak menjalar ke daerah-daerah lain, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi antara ibu kota dan daerah lain. Dengan kondisi semacam ini, masyarakat ramai-ramai mendatangi Jakarta untuk mengadu nasib, dan berharap mendapat kehidupan yang lebih baik.

Berikut deret negara yang terdapat tradisi mudik gede-gedean dihimpun dari berbagai sumber.

1. Indonesia

Di Indonesia mudik menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat Indonesia jelang Idul Fitri. Masyarakat rela antre, berdesak-desakan, mengalami macet berjam-jam demi bisa berkumpul dengan keluarga.

2. Malaysia

Malaysia juga punya tradisi mudik jelang Idul Fitri, sebab mayoritas penduduk negara ini beragama Islam. Sehingga, mudik saat lebaran menjadi sangat terasa

Malaysia menyebut istilah mudik sebagai 'balik kampung' atau 'keluaran liburan', mengacu pada hiruk pikuk perjalanan ke kampung halaman yang umumnya dimulai sepekan sebelum 1 Syawal.

Tradisi mudik di Malaysia berlangsung dua kali yakni saat Lebaran dan Tahun Baru Imlek.

3. Bangladesh

Jalan raya di Bangladesh sudah mulai macet per 19 April lalu. Orang-orang ramai turun ke jalan untuk pulang ke kampung halaman demi berkumpul bersama keluarga.

Selain karena tradisi mudik, macet di jalan raya Dhaka-Chittagong juga karena dua jalur yang sedang dalam pembangunan. Jika pembangunan itu tak selesai sebelum puncak mudik, maka orang yang akan pulang akan menderita gegara macet di jalanan, demikian dikutip Dhaka Tribune.

Bangladesh menjadi salah satu negara yang turut merayakan tradisi mudik. Pada Idul Fitri 2021 lalu, sekitar 10 juta dari 20 juta penduduk Dhaka mudik ke kampung halaman, padahal saat itu pembatasan Covid-19 masih diberlakukan.

4. India

Populasi Muslim di India sekitar 14,5 persen dari jumlah penduduk. Meski tergolong minoritas, namun perayaan Idul Fitri di negara ini cukup meriah, termasuk tradisi mudik.

Selain itu, setiap tahun Muslim dan non-Muslim India akan kembali ke rumah untuk merayakan festival cahaya atau Diwali pada Oktober atau November, selama 5 hari berturut-turut. Perayaan ini sama meriahnya dengan Idul Fitri, karena orang India akan berduyun-duyun ke kampung halaman.

5. China

Di China pemeluk agama Islam mencapai sekitar 18 juta orang. Sebagian dari mereka tinggal di Xinjiang dan Yunnan. Kedua kota ini turut merayakan idul fitri.

Selain saat Lebaran, warga China juga melakoni Mudik saat Tahun Baru Imlek. Perayaan ini jauh lebih meriah dibanding saat Idul Fitri.(sumber: cnnindonesia.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami