search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
4 Tanda Lain dari Dehidrasi Selain Haus
Senin, 20 Juni 2022, 15:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/4 Tanda Lain dari Dehidrasi Selain Haus

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan banyak cairan daripada yang dikonsumsi dan tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya.

Selain kehilangan air, dehidrasi juga menandakan bahwa tubuh kehilangan elektrolit, seperti garam dan kalium. Padahal, itu berfungsi untuk membantu tubuh bernapas, bergerak, berbicara dan melakukan semua hal lain agar tetap aktif.

Penting untuk memperhatikan asupan cairan, terlebih jika banyak berkeringat karena kepanasan atau kelelahan, muntah karena sakit, diare, atau sering buang air kecil.

Dilansir Times of India, dehidrasi juga bisa memicu gejala lain selain haus, yakni:

1. Bau mulut

Dehidrasi dapat mencegah tubuh memproduksi air liur, yang memiliki sifat antibakteri. Fungsi air liur adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri berlebih di dalam mulut.

Inilah sebabnya kita bangun tidur dalam kondisi bau mulut. 

Produksi air liur yang melambat saat tidur menyebabkan rasa dan bau tidak enak di mulut karena pertumbuhan bakteri semalaman.

2. Kulit kering dan memerah

Dehidrasi dapat memengaruhi seluruh tubuh, termasuk kulit. Kulit akan tampak kering, berisisk, gatal, dan kusam ketika kita kekurangan cairan dalam tubuh.

Tanda lain dehidrasi pada kulit adalah kulit tetap berkerut ketika dicubit dan membutuhkan waktu lama untuk kembali ke penampilan normal.

3. Kram otot

Semakin panas suhu tubuh saat beraktivitas, semakin besar risiko mengalami kram otot karena efek panas pada otot. Perubahan elektrolit, seperti natrium dan kalium juga dapat menyebabkan kram otot.

4. Mengidam makanan manis

Kekurangan air dapat mempersulit organ seperti hati untuk melepaskan glikogen, glukosa yang disimpan, dan komponen lain dari simpanan energi.

Hal itu dapat memicu keinginan lebih untuk makan gula agar tubuh menyediakan sumber energi secara cepat, ketika sebenarnya yang dibutuhkan adalah minum lebih banyak air dan rehidrasi diri sendiri.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami