Heboh Putin Jalan Digandeng Erdogan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kondisi kesehatan Presiden Vladimir Putin kembali menjadi perbincangan. Ini muncul ketika ia terlihat digandeng oleh Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan dalam pertemunnya di Samarkand, Uzbekistan.
Pekan lalu, tepatnya pada Jumat, Putin dan Ergodan melakukan pertemuan untuk membahas kesepakatan perdagangan. Pada waktu melintasi lobi gedung KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Putin tampak digandeng Erdogan agar dapat berjalan dengan tegak.
Setelah video insiden itu di-posting online, banyak pengguna media sosial berspekulasi bahwa kesehatan Putin menurun. Banyak warganet mengatakan bahwa Putin tampak lemah dan rapuh saat itu.
"Sepertinya Putin sedang menyeret kirinya, sisi sampingnya perhatikan baik-baik lengan dan kaki kirinya," tulis seorang pengguna Twitter, dikutip dari Daily Star, dikutip Senin (19/9/2022).
"Sepertinya dukungan untuk menyembunyikan masalah tangan yang gemetar," tebak pengguna Twitter lainnya.
"Mungkin akibat stroke? Kelumpuhan sebagian? Saya bukan dokter, tapi pasti ada yang aneh dengan cara dia bergerak," tulis warganet lain.
"Apakah dia mabuk? Apakah dia mempermalukan dirinya sendiri? Apakah dia dirajam? Banyak pertanyaan..." tulis pengguna lainnya.
Belum ada komentar baik dari Rusia maupun Turki soal ini. Namun spekulasi besar tentang kesehatan Putin sejak awal tahun.
Pengamat mencatat bagaimana Putin cenderung berpegangan pada meja konferensi seolah-olah mencoba menyamarkan getaran di tangannya. Ini membuat beberapa orang percaya bahwa pemimpin Rusia itu menderita Parkinson, sementara yang lain mengklaim bahwa dia sedang menjalani perawatan untuk kanker.
Sementara itu, Putin sendiri telah memanfaatkan KTT SCO untuk mencoba meningkatkan dukungan bagi serangan Rusia di Ukraina. Putin bersikeras bahwa meskipun ada keretakan dengan Barat, Rusia tidak terisolasi karena dapat melihat ke timur ke kekuatan besar timur seperti China dan India.
Tetapi dia mengakui serangan terhadap Ukraina merugikan teman-teman Rusia di seluruh dunia. KTT SCO sendiri diikuti Rusia dengan sejumlah negara pecahan Uni Soviet, termasuk Turki, China dan India.
"Saya tahu posisi Anda dalam konflik di Ukraina, kekhawatiran yang terus-menerus Anda ungkapkan," katanya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi di kegiatan ya sama.
"Kami akan melakukan segalanya untuk menghentikan ini sesegera mungkin," tambahnya.
Komentar Putin kepada Modi muncul sehari setelah pertemuan tatap muka pertamanya dengan Presiden China Xi Jinping sejak dimulainya perang Ukraina, di mana dia juga secara terbuka mengakui kekhawatiran Beijing.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net