search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasukan Putin Kian Lemah di Ukraina, Ini Bukti Terbarunya
Senin, 28 November 2022, 11:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Pasukan Putin Kian Lemah di Ukraina, Ini Bukti Terbarunya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tanda-tanda kian melemahnya kekuatan Rusia di Ukraina kembali muncul. Kali ini, datang dari wilayah selatan negara tersebut.

Baca juga:
Ukraina Diam-Diam Terima Pasokan Senjata 'Rahasia'">Ukraina Diam-Diam Terima Pasokan Senjata 'Rahasia'

Kepala perusahaan energi nuklir yang dikelola negara Ukraina mengatakan tentara Rusia kemungkinan akan meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia. Adapun, penembakan oleh pasukan Rusia melanda beberapa daerah di Ukraina timur dan selatan semalaman saat petugas utilitas terus berjuang untuk memulihkan listrik, air, dan pemanas menyusul serangan yang meluas dalam beberapa pekan terakhir.

Dengan hujan salju yang terus-menerus menyelimuti ibu kota, Kyiv, Minggu, para analis memperkirakan bahwa cuaca musim dingin - disertai serta medan beku dan kondisi pertempuran yang melelahkan - dapat memiliki dampak yang meningkat pada arah konflik yang telah berkecamuk sejak pasukan Presiden Vladimir Putin menyerang Ukraina lebih dari 9 bulan yang lalu.

Namun untuk saat ini, kedua belah pihak terhambat oleh hujan lebat dan kondisi medan perang berlumpur di beberapa daerah.

Setelah rentetan serangan artileri Rusia setidaknya dua kali selama dua minggu terakhir, tim infrastruktur di Ukraina menyebar sepanjang waktu untuk memulihkan layanan dasar utama karena banyak orang Ukraina hanya mendapat aliran listrik beberapa jam per hari. Itu pun jika ada.

Ukrenergo, operator jaringan listrik negara, mengatakan pada Minggu bahwa produsen listrik kini memasok sekitar 80 persen dari permintaan, naik dari 75 persen sehari sebelumnya.

Sementara itu, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan bahwa laporan dari kedua belah pihak menunjukkan bahwa hujan lebat dan lumpur telah berdampak.

"Tidak jelas apakah kedua belah pihak secara aktif merencanakan atau bersiap untuk melanjutkan operasi ofensif atau kontra-ofensif besar pada saat itu, tetapi faktor meteorologi yang menghambat operasi semacam itu akan mulai terangkat," katanya dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters, Senin (28/11/2022).

ISW mengatakan pasukan Rusia sedang menggali lebih jauh ke timur kota Kherson, tempat mereka diusir oleh pasukan Ukraina lebih dari dua minggu lalu, dan melanjutkan "tembakan artileri rutin" melintasi Sungai Dnipro.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami