'Saudara Kembar' Putin Beraksi, Rusia Ancam AS Hingga Jepang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
'Saudara kembar' Presiden Rusia Vladimir Putin yang juga digadang-gadang bakal menjadi penerusnya, Dmitry Medvedev, memberi ancaman terbaru. Bahkan, ia menegaskan bahwa Rusia akan meningkatkan produksi senjata generasi baru, lebih kuat dari sebelumnya.
Ini untuk melindungi diri dari musuh-musuh. Kata 'musuh' tak hanya merujuk Ukraina tapi juga Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia hingga Selandia Baru.
"Kami meningkatkan produksi alat penghancur yang paling kuat. Termasuk yang berdasarkan prinsip-prinsip baru," kata Medvedev dikutip dari Channel News Asia (CNA).
"Musuh kita tidak hanya di provinsi Kyiv, di Malorossiya asli kita," katanya lagi menggunakan istilah untuk menggambarkan wilayah Ukraina modern yang merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia di bawah Tsar.
"Di Eropa, Amerika Utara, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan banyak tempat lain yang berjanji setia kepada (Neo) Nazi," tambahnya menggunakan istilah Neo-Nazi, yang biasa digunakan Putin, menggambarkan klaim pembantaian minoritas yang dilakukan rezim Kyiv di etnis berbahasa Rusia.
Pernyataan Medvedev ini muncul saat Putin kembali mengungkit soal perang nuklir pekan lalu. Ia menyebut ancaman perang nuklir kini meningkat pada Rabu dan menekankannya kembali Jumat.
Putin juga mengungkap kemungkinan strategi Rusia yang berubah dalam penggunaan senjata nuklir, menjadi preventif. Rusia bisa saja menyerang duluan untuk melucuti senjata musuh, menekankan asas yang sama yang dipakai AS.
Ini juga ia ungkap saat NATO makin khawatir akan potensi perang melebar. Kepala NATO berujar, perang Ukraina dapat lepas kendali dan bisa menjadi perang antara Rusia dan NATO.
"Jika ada yang salah, mereka bisa menjadi sangat salah," tegas Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam wawancara dengen media Norwegia NRK.
"Ini adalah perang yang mengerikan di Ukraina. Itu juga perang yang bisa menjadi perang penuh, yang menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia," tegasnya.
Medvedev, 57 tahun, merupakan tangan kanan Putin yang sempat menjabat sebagai Presiden Rusia pada 2008. Jabatannya tersebut untuk memperkuat Putin dalam mempertahankan kekuasaannya sambil mematuhi aturan yang terkait dengan batasan masa jabatan konstitusional.
Politico menyebutnya sebagai satu dari calon pengganti Putin. Karenanya ia kerap disebut sebagai 'saudara kembar' Putin.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net