search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Geledah Rumah Presiden Joe Biden, FBI Temukan Dokumen Rahasia
Minggu, 22 Januari 2023, 18:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Geledah Rumah Presiden Joe Biden, FBI Temukan Dokumen Rahasia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan dokumen rahasia di rumah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Wilmington, Delaware pada Jumat lalu (20/1/2023).

Penemuan dokumen rahasia itu diungkap oleh pengacara Biden, Bob Bauer. Penggeledahan itu dilakukan selama hampir 13 jam. Penemuan itu adalah yang keempat kalinya sejak November di rumah pribadi Biden.

Bob Bauer mengatakan bahwa Departemen Kehakiman menyita enam dokumen dengan cap rahasia dan beberapa catatannya.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa FBI pada hari Jumat melakukan penggeledahan konsensual atas kediaman Presiden di Wilmington, Delaware," kata Joseph D. Fitzpatrick, asisten Kejaksaan AS untuk Distrik Utara Illinois kepada NBC News.

Beberapa dokumen dengan cap rahasia yang ditemukan itu mencakup dokumen dari masa ketika Biden menjadi anggota Senat AS hingga menjabat sebagai wakil presiden, sedangkan catatan yang disita berasal dari masa ketika ia menjabat sebagai wakil presiden di pemerintahan Obama, dari 2009 hingga 2017.

Selain catatan tersebut, agen FBI juga menyita beberapa catatan yang ditulis tangan Biden sebagai wakil presiden.

Joe Biden maupun istrinya Jill Biden tidak ada di lokasi saat penggeledahan, menurut Richard Sauber, penasihat khusus presiden. Keduanya sedang berakhir pekan di rumah mereka di Pantai Rehoboth, Delaware.

Dilansir oleh CNBC Internasional, barang-barang itu bergabung dengan sejumlah catatan rahasia pemerintah yang dirahasiakan yang sebelumnya ditemukan oleh pengacara presiden.

Sejumlah kecil catatan rahasia pertama kali ditemukan oleh pengacara Biden pada 2 November di kantor pribadi yang dia simpan di Washington, D.C., setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Obama pada 2017.

Gedung Putih mengungkapkan bahwa penemuan itu terjadi pada 9 Januari. Kemudian, pada 20 Desember, sejumlah kecil catatan rahasia ditemukan di garasi rumah Biden di Wilmington.

Satu halaman materi rahasia kemudian ditemukan di kediaman Wilmington pada 11 Januari. Kemudian, keesokan harinya, lima dokumen lagi dengan cap rahasia ditemukan di sebuah ruangan yang bersebelahan dengan garasi Biden.

Gedung Putih mengatakan bahwa ketika pengacara presiden menemukan dokumen sebelumnya, mereka segera memberi tahu Administrasi Arsip dan Catatan Nasional dan DOJ.

Jaksa Agung Merrick Garland awal bulan ini telah menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki kemungkinan kesalahan penanganan dokumen Biden setelah dia menjadi wakil presiden.

Tidak hanya Biden, Mantan Presiden Donald Trump juga sedang dalam penyelidikan kriminal oleh penasihat khusus lainnya karena mengambil ratusan catatan rahasia dan dokumen pemerintah lainnya dari Gedung Putih ketika dia meninggalkan jabatannya.

Trump juga diincar untuk kemungkinan menghalangi keadilan dengan menghalangi upaya pejabat pemerintah untuk memulihkan dokumen-dokumen itu.

FBI pada awal Agustus menggerebek rumah Trump di klub Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, di mana mereka menemukan ribuan halaman catatan pemerintah. FBI memiliki surat perintah penggeledahan dalam kasus itu.

Secara hukum, presiden dan wakil presiden harus mengembalikan dokumen pemerintah ke Arsip Nasional ketika mereka telah meninggalkan jabatannya.

Biden dan Gedung Putih telah dikritik karena keterlambatan dua bulan dalam mengungkapkan penemuan kumpulan dokumen rahasia pertama di Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement di Washington.

Bauer mengatakan bahwa tim hukum presiden menawarkan untuk memberikan akses cepat ke kediaman pribadi Biden untuk Departemen of Justice (DOJ) melakukan pencarian di seluruh tempat

"DOJ meminta agar pencarian tersebut tidak dipublikasikan terlebih dahulu, sesuai dengan prosedur standarnya, dan kami setuju untuk bekerja sama. Presiden dan timnya bekerja dengan cepat untuk memastikan DOJ dan Penasihat Khusus memiliki apa yang mereka butuhkan untuk melakukan tinjauan menyeluruh," ucap Bauer.

"Sejak awal, Presiden telah berkomitmen untuk menangani ini secara bertanggung jawab karena dia menganggapnya serius," paparnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami