Resesi Global, Robert Kisoyaki Sarankan Investasi Emas Ketimbang Bitcoin
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Krisis keuangan yang akan datang, dan diyakini sedang berlangsung di pasar keuangan global menjadi perhatian investor Robert Kiyosaki.
Penulis buku 'Rich Dad Poor Dad' ini juga memberi peringatan akan terjadinya krisis tersebut.
Selama episode terbaru The Rich Dad Channel, Kiyosaki merujuk pada mendekatnya “tsunami ekonomi” akan mempengaruhi investor di AS dan negara-negara lain.
Dalam hal ini Kiyosaki sangat prihatin dengan inversi kurva imbal hasil, yang ia yakini dapat menyebabkan resesi. Dia menjelaskan bahwa Treasury Bill dengan jatuh tempo tiga bulan, telah menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada Treasury Note sepuluh tahun.
“Secara historis, pembalikan semacam itu telah dipandang sebagai indikasi penurunan ekonomi yang akan datang, mirip dengan sistem peringatan tsunami,” ungkap Kiyosaki, dilansir dari channel Youtubenya.
Selama wawancara, Kiyosaki juga mengkritik poros The Fed dan memperingatkan investor agar tidak menafsirkannya sebagai tanda untuk berinvestasi dalam aset berisiko tinggi seperti Bitcoin.
Sebaliknya, ia menyarankan tiga juta followernya untuk mempertahankan posisi kas yang besar.
“Termasuk menginvestasikan 10 persen dari modal anda dalam emas fisik, dan mempertimbangkan untuk membeli treasury jangka pendek untuk meminimalkan risiko counterparty,” ujarnya.
Selain membahas inversi kurva imbal hasil, Kiyosaki juga menyinggung rencana pemerintah AS untuk meluncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).
Dirinya juga sangat menyayangkan keprihatinan bahwa CBDC akan menjadi pelanggaran privasi. Pasalnya, CBDC memungkinkan pemerintah untuk memantau aktivitas pengguna dan kebiasaan belanja.
“Sebaliknya, Bitcoin adalah aset alternatif yang lebih baik karena sangat menjunjung tinggi privasi,” kata Kiyosaki.
Kiyosaki kembali menegaskan, krisis keuangan kini sudah semakin dekat. Karena itu, dia mendesak para investor untuk segera bersiap akan guncangan yang akan terjadi.
Selain rekomendasikan untuk berinvestasi dalam emas fisik dan perbendaharaan jangka pendek, ia juga menjelaskan pada para investor untuk mempertahankan posisi kas yang besar untuk melindungi dari risiko counterparty.
“Bagi investor, kalian harus ekstra hati-hati ketika menafsirkan poros The Fed baru-baru ini. Kalian juga harus mempertimbangkan potensi risiko CBDC,” paparnya.
Terlepas dari sikap kehati-hatiannya, pendapat Kiyosaki tidak mengurangi antusiasme terhadap Bitcoin, yang saat ini diperdagangkan pada US$ 30.600, mewakili peningkatan 1,70 persen selama 24 jam terakhir dan kenaikan 9,30 persen selama tujuh hari sebelumnya menurut Coingecko. (sumber: cryptoharian)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net