search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
TNI Masih Cari Satu Prajurit Yang Hilang Dalam Baku Tembak di Papua
Kamis, 20 April 2023, 15:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/TNI Masih Cari Satu Prajurit Yang Hilang Dalam Baku Tembak di Papua

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

TNI masih mencari satu orang prajurit yang hilang usai baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4).

"Iya benar. Satu orang masih dalam proses pencarian. Mohon doanya mudah-mudahan bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman saat dihubungi, Kamis (20/4).

Pada Rabu (19/4) lalu, TNI berhasil mengevakuasi empat jasad prajurit yang tewas yang meninggal dunia.

Satu di antara empat jenazah prajurit yang tewas tersebut adalah Pratu Miftahul Arifin. Tiga lainnya adalah Pratu I, Pratu K dan Prada S.

"Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia," ujar Herman dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya telah mengumumkan siaga tempur di daerah-daerah rawan di Papua setelah KKB menyerang pasukan TNI yang tengah menyisir lokasi untuk mencari pilot Susi Air, Phillips Mehrtens.

"Daerah-daerah tertentu (yang rawan) kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur," kata Yudo, Selasa.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menegaskan siaga tempur di Papua hanya digelar di daerah-daerah yang dinilai rawan serangan dan teror KKB.

Julius menjelaskan siaga tempur perlu dilakukan karena aksi KKB/kelompok separatis teroris (KST) yang semakin agresif dan mengancam keselamatan masyarakat, prajurit, juga kedaulatan NKRI.

"Siaga tempur dilakukan hanya di daerah-daerah rawan, daerah yang ditandai sebagai pusat-pusat operasi mereka (Red: KKB). Adapun secara fisik kekuatan alutsista dan persenjataan tidak ada perubahan," kata Julius.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami