search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Baleganjur Iringi Malam Takbiran di Kampung Islam Kepaon
Sabtu, 22 April 2023, 10:32 WITA Follow
image

bbn/suara.com/Baleganjur Iringi Malam Takbiran di Kampung Islam Kepaon.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berbagai generasi warga Kampung Islam Kepaon bersiap merayakan malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) malam. 

Sekitar pukul 7 malam, pemuda-pemudi kampung itu dengan cermat menyiapkan keperluan untuk acara nanti, mulai menghidupkan obor hingga menyambut tamu undangan.

Mereka juga menyiapkan replika masjid di atas sebuah mobil pikap yang nantinya memimpin arak-arakan layaknya takbiran, pun juga obor-obor yang nantinya akan dibawa mengiringi kirab. Namun, ada satu pemandangan yang berbeda dari kebanyakan perayaan takbiran yang ada di Bali atau bahkan Indonesia.

Pemandangan langka ketika melihat para pemain Beleganjur atau musik gamelan khas Bali juga turut bersiap untuk acara takbiran ini. Rupanya, hal itu memang sudah tradisi yang setiap tahunnya dilakukan di Desa Pemogan.

“Dari tahun ke tahun setiap pelaksanaan kegiatan takbir keliling kita selalu diwarnai dengan beleganjur. Itu adalah tradisi warga Hindu yang kita tarik untuk sama-sama bergembira hari ini,” ujar Muhammad Asmara, Kepala Dusun Kampung Islam Kepaon.

Menurut Asmara, situasi toleransi di Desa Pemogan bahkan bukan hanya sekedar toleransi beragama. Namun, baginya sesama warga Desa Pemogan sudah layaknya saudara.

Setelah selama 200 tahun Kampung Islam Kepaon berdiri, tidak ada pembatas antara umat Islam atau Hindu yang ada di sekitar Desa Pemogan.

“Inilah suatu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan antara kami dengan warga seputaran Pemogan ini. Jadi kita satu keturunan, tetapi berbeda agama,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pemogan Made Suwirya juga sejalan dengan Asmara. Kerukunan beragama dan berbudaya di Desa Pemogan juga bersifat mutual, saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.

Jika pemuda Hindu Desa Pemogan turut memeriahkan saat perayaan malam takbiran, warga Kampung Islam Kepaon juga turut membantu warga Hindu saat hari besar Hindu seperti Hari Nyepi atau Hari Galungan.

“Ini tradisi kita di Pemogan, Desa Pemogan adalah desa yang pluralistik. Keragaman tetap kita hormati, tetapi tetap mempertahankan kebudayaan,” ujar Suwirya.

Banjar yang ditunjuk untuk mengiringi malam takbiran juga bergilir setiap tahunnya. Tahun ini merupakan giliran dari kelompok pemuda dari Banjar Jaba Tengah untuk mengiringi kirab.

Ketua Sekaa Teruna Teruni Banjar Jaba Tengah, Agus Arya Ardiana Putra menyebut malam takbiran ini adalah kali ketiganya mengiringi takbiran Kampung Islam Kepaon. Dia tak menutup rasa senang dan bangganya bisa memeriahkan acara itu.

Pada malam takbiran ini, Agus dan kawan-kawannya akan menampilkan musik atau gending yang sebelumnya ditampilkan untuk Pengerupukan Nyepi sebelumnya.

“Kita sempat membuat gending dari beleganjur, itu kami bawakan kembali. Kami merasa bangga lah sudah memeriahkan acara takbiran,” ujarnya.

Setelah diawali dengan dakwah dan penampilan lainnya, warga sekitar langsung berkumpul di areal Jalan Raya Pemogan. Sekitar pukul 20.00, alunan gamelan pemuda Banjar Jaba Tengah mengawali kirab yang kemudian diikuti oleh pawai obor dan nyanyian kemenangan mereka. (sumber: suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami