10 Tahun Eksis, Begini Kiat Bisnis Pramana Experience
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Sepuluh tahun eksis di dunia hospitality hingga kini mengelola puluhan properti, bukanlah pencapaian yang mudah bagi Pramana Experience.
Mengawali bisnis 26 April di tahun 2013 lalu, dengan inisiasi untuk membantu pengusaha lokal di kawasan Ubud agar bisnisnya lebih tertata dan produktif dengan tiga pilar manage, deliver dan develop.
Pada waktu itu bermodalkan karyawan hanya dua orang hingga kini sudah ada 40 karyawan di corporate dan tahun ini akan bertambah menjadi ribuan orang karyawan di operasional. Human capital menjadi aset yang berperan amat penting sekaligus menjadi tantangan terbesar dalam bisnis jasa ini agar mampu sustain.
"Kalau mesin dan bangunan tinggal invest uang jadi. Tapi kalau manusia, pergi yang lama dan datang yang baru kan belum tentu akan menjamin. Kalaupun kita hijack dari group bintang 5, belum menjamin sesuai need dan want dari bisnis itu," ujar CEO Pramana Experience, Nyoman Sudirgayusa ditemui dalam moment peringatan 10 Anniversary Pramana, di Dome Cafe Ubud (24/4).
People development program seperti genuine training, one-on-one session rutin diadakan. Mengingat dari data permasalahan yang sering terjadi pada karyawan adalah konsistensi. Selain itu saat ini pihaknya juga sedang bekerjasama dengan vendor, mengembangkan sistem KPIM untuk mengevaluasi kinerja sumber daya manusia.
"Namanya juga orang, kalo ada masalah di rumah konsistensi terganggu, performance menurun jadi harus langsung diingatkan, dan sistem kan hanya sebuah tools saja untuk mengefisienkan kinerja kita," imbuhnya.
Dalam 10 tahun perjalanan Pramana menurutnya hal yang dipertaruhkan adalah rasa tanggungjawab terhadap pemilik bisnis, karyawan beserta keluarga mereka dan lingkungan. Memberi warna pada pariwisata Bali dan Nasional dengan mengembangkan property di luar bali seperti lombok, jakarta, bogor, labuhan bajo hingga kepulauan seribu.
Perkembangan pariwisata kedepan setelah pandemi mulai berubah arah. Wisatawan lebih memilih kategori penginapan middle dibanding luxury dan trend pariwisata kedepan yaitu menggabungkan bisnis dengan liburan. Kualitas pariwisata juga perlu didukung dengan kepastian hukum di Indonesia.
"Yang patut kita waspadai arah pariwisata kedepan berubah, mereka (wisatawan) lebih banyak spending waktu keluar property untuk searching keindahan alam, menikmati kulinernya dan interaksi dengan warga lokal," terangnya di sela acara anniversary.
Pasca pandemi Pramana Hospitality fokus reforming diri baik di internal maupun eksternal perusahaan dengan penerapan Tri Hita Karana. Menjaga hubungan baik dengan sang pencipta (parahyangan), sesama manusia (pawongan) dan dengan lingkungan sekitar (palemahan).
"bukan sekedar konsep semata, namun isu sustainability di Pramana sudah menjadi perhatian kami sejak awal berdiri 10 tahun lalu kami berusaha meminimalkan plastik dan kertas serta mengolah limbah sendiri di setiap property yang kami kelola,"tutur Wayan Leon Suarsa, selaku COO Pramana ditemui pada kesempatan yang sama.
Aksi nyata terhadap lingkungan eksternal dengan mendukung perbaikan ekosistem oleh komunitas ecoenzim di Danau Batur yang saat ini sedang mengalami pendangkalan. Dirinya juga menambahkan saat ini melalui yayasan Pramana Tri Hita Karana rutin melakukan people development dengan mengembangkan karyawan hingga menyalurkan scholarship untuk karyawan dan anak mereka.
"Gaji bisa dicari kemana mana yang bikin kembali adalah mereka full support Pak Dirga dan Pak Leon melihat potensi di kami dan mereka akan ada di belakang kita," ungkap Indra Resort Manager Alena Resort
Selain itu, sebagai manajemen hospitality asal Bali konsep Parahyangan diterapkan dengan menempatkan padmasana di semua property yang ada di Bali dan memastikan tempat terawat dengan baik setiap hari.
Editor: Robby
Reporter: bbn/adv