search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Enam Penyebab Rambut Kemaluan Gatal, Awas Bisa Jadi Ada Kutu
Kamis, 13 Juli 2023, 14:02 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Enam Penyebab Rambut Kemaluan Gatal, Awas Bisa Jadi Ada Kutu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Rasa gatal yang muncul di sekitar alat kemaluan tentu bisa sangat mengganggu, terutama ketika hal itu terjadi di tempat umum. Rasa gatal ini muncul bukan tanpa alasan. Ada beberapa penyebab rambut kemaluan gatal.

Khususnya pada wanita, rasa gatal di area kemaluan bisa terjadi karena infeksi pada vagina dan vulva, yang bisa membuat seluruh area organ kemaluan terasa gatal. Hal ini lebih sering terjadi ketika cuaca panas tengah menyerang.

Dilansir dari Livestrong, berikut beberapa penyebab rambut kemaluan terasa gatal.

1. Akibat dicukur

Rambut kemaluan melindungi kulit kelamin sehingga mencukurnya dapat membuat area kulit lebih sensitif. Iritasi akibat mencukur dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa, yang menyebabkan benjolan merah kecil yang ingin digaruk.

Penelitian tahun 2014 di American Journal of Obstetric & Gynecology menunjukkan bahwa sekitar 20 persen orang yang mencukur bulu kemaluannya dengan metode apa pun termasuk pisau cukur, trimming, atau waxing, pernah mengalami rasa gatal yang parah. Menggaruknya pun akan membuat iritasi semakin parah.

Setelah bercukur, sebaiknya jaga kebersihan area intim dan pertimbangkan untuk tidak mencukur sampai iritasi hilang.

2. Rambut tumbuh ke dalam

Konsekuensi lain yang mungkin terjadi akibat mencukur atau waxing adalah munculnya rambut yang tumbuh ke dalam kulit. Selain gatal, peradangan akibat rambut yang tumbuh ke dalam juga dapat membuat area tersebut terasa nyeri.

Jika Anda memiliki rambut kemaluan yang tumbuh ke dalam dan terasa gatal, sebaiknya jangan digaruk karena dapat menyebabkan infeksi dan rasa sakit.

Sebagai gantinya, basahi waslap bersih dengan air hangat dan gunakan sebagai kompres pada rambut yang tumbuh ke dalam selama 10-15 menit. Melakukan kompres dengan gerakan melingkar dapat membantu mengelupas area tersebut untuk mengangkat rambut ke permukaan.

3. Ada kutu

Rambut kemaluan yang gatal bisa juga terjadi akibat kutu kemaluan, serangga parasit kecil yang menyebar melalui kontak seksual dan menempel di rambut kemaluan. Untuk mengatasinya, cobalah pergi ke apotek untuk mendapatkan obat perawatan kutu.

4. Infeksi jamur

Seseorang yang mengalami gatal pada rambut kemaluan dan tidak menemukan kutu bisa saja mengalami infeksi jamur. Iritasi yang disebabkan dari infeksi ini dapat terjadi di dalam vagina dan di kulit luar atau vulva.

Bersamaan dengan rasa gatal, penderita kondisi ini mungkin juga akan melihat keluarnya cairan seperti keju atau kemerahan dan iritasi pada kulit luar. Selain itu, hubungan seksual melalui vagina mungkin terasa sakit.

Jika Anda curiga terhadap infeksi jamur sebaiknya memeriksakan diri ke pakar Obgyn untuk memastikan benar-benar terkena infeksi jamur dan bukan hal lain, seperti vaginosis bakteri.

5. Psoriasis

Kondisi kulit yang sama yang dapat memengaruhi wajah, lengan, kaki, dan area lain di tubuh juga dapat memengaruhi kulit pada alat kelamin. Faktanya, menurut American Academy of Dermatology (AAD), orang yang menderita psoriasis akan sering mengalami kambuh gejala seperti gatal, nyeri dan rasa terbakar di area genital.

Ahli menyarankan orang penderita psoriasis untuk segera menemui dokter kulit. Bahkan jia seseorang terbiasa mengobati psoriasis di area lain di tubuhnya, pengobatan yang sama tidak boleh digunakan di area kemaluan karena mungkin terlalu keras.

Dokter kulit mungkin merekomendasikan kortikosteroid atau krim lain, serta menyarankan praktik kebiasaan pada kulit seperti menggunakan pembersih ringan di area tersebut dan mengenakan pakaian longgar.

6. Eksim

Eksim juga dapat menyebabkan area rambut kemaluan terasa gatal. Berdasarkan studi pada 2021 di The Journal of Dermatology, 45 persen dari 220 orang pernah mengalami eksim genital.

Menurut National Eczema Society yang berbasis di Inggris, eksim dapat ditemukan di vulva dan di sekitar lubang anus.

Seperti halnya psoriasis, temui dokter kulit untuk membantu mengobati eksim di area genital. Perawatan biasanya meliputi obat topikal seperti krim steroid untuk mengurangi peradangan dan iritasi serta menenangkan kulit.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami