Cina Panggil Dubes Jepang Buntut Limbah Fukushima Dibuang ke Laut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemerintah Cina memanggil Duta Besar Jepang Hideo Tarumi setelah Tokyo menyatakan akan mulai membuang limbah nuklir dari pembangkit listrik Fukushima ke Samudera Pasifik pekan ini.
Baca juga:
Srettha Thavisin Terpilih Jadi PM Thailand
"Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong memanggil Duta Besar Jepang untuk Tiongkok, Hideo Tarumi, untuk memberikan pernyataan serius mengenai pengumuman pemerintah Jepang yang akan memulai pembuangan air Fukushima yang terkontaminasi nuklir ke laut," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina seperti dikutip AFP, Selasa (22/8).
Cina sendiri sudah lebih dulu melarang impor makanan laut dari 10 prefektur Jepang, termasuk Tokyo dan Fukushima. Impor makanan laut hanya boleh jika lulus tes radioaktivitas dan punya bukti bahwa diproduksi di luar 10 prefektur yang dilarang.
Jepang akan mulai membuang limbah nuklir di Fukushima pada Kamis (24/8) usai mengantongi izin dan berdiskusi dengan berbagai pihak.
"Kami telah meminta TEPCO (Tokyo Electric Power Company) untuk segera mempersiapkan dimulainya pelepasan muatan laut berdasarkan rencana yang disetujui oleh Otoritas Peraturan Nuklir, dengan pelepasan diperkirakan pada 24 Agustus jika cuaca dan kondisi laut tidak menghalangi," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida seperti dikutip AFP.
The Japan Times melaporkan pelepasan limbah ini dilanjutkan sesuai rencana, meski telah ditentang keras oleh negara tetangga seperti Cina karena kekhawatiran akan kerusakan lingkungan.
Namun, Pemerintah Jepang menyatakan bakal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa pembuangan air berjalan aman.
Pemerintah Jepang juga disebut setuju memberikan dana 30 miliar yen (setara Rp3 triliun) untuk mengatasi kerusakan tambahan setelah pembuangan. Pemerintah juga bakal memberikan biaya tambahan sebesar 50 miliar yen (setara Rp5 triliun) kepada industri perikanan.
Sementara itu, Asosiasi Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Association/IAEA) sejauh ini telah menyetujui pelepasan limbah. IAEA menilai limbah dengan kandungan tritium itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan terhadap lingkungan karena telah memenuhi standar internasional.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net