Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
TKN Prabowo Respons Pidato Ganjar Soal Suguhan 'Drakor' Pilpres

Rabu, 15 November 2023, 15:51 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/TKN Prabowo Respons Pidato Ganjar Soal Suguhan 'Drakor' Pilpres

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Komandan Alpha (Teritorial) Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Ahmad Doli Kurnia, merespons pidato Ganjar Pranowo yang menyebut saat ini ada "drama Korea" (drakor) jelang Pilpres 2024.

Ia mengaku tak tahu maksud dari pernyataan Ganjar itu. Namun, Doli menilai pernyataan itu tidak tepat disampaikan Ganjar saat penetapan nomor urut calon presiden-wakil presiden di KPU.

"Saya enggak tahu tadi maksudnya apa ya. Kalau kemudian memang itu maksudnya menyerang di antara kita semua, saya rasa kurang pas ya, disampaikan malam hari ini," kata Doli di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11) malam.

Menurut politisi Golkar itu, sambutan para capres-cawapres mestinya menyejukkan. Doli menuturkan pernyataan dari paslon yang bertanding harusnya bisa membuat suasana menjadi riang gembira dan mengedepankan persatuan.

"Penuh kekeluargaan, penuh persaudaraan gitu. Momentum ini sebetulnya harus kita manfaatkan untuk saling ya, saling menjaga," ucapnya.

Dalam pidatonya usai pengundian nomor urut, Ganjar sempat mengatakan publik kini tengah disuguhkan drakor dengan jalan cerita yang menarik. Ia menuturkan drama tersebut tak semestinya terjadi di tengah kontestasi politik jelang Pilpres 2024.

"Beberapa hari ini kita disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik. Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi," kata Ganjar.

Istilah drakor sebelumnya juga disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di HUT ke-59 Golkar pada 6 November lalu. Ia menganggap terlalu banyak sajian drama hingga sinetron dalam perpolitikan nasional kini.(sumber: cnnindonesia.com)
 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami