Tukang Ojek Ditemukan Tewas di Pasar Sayur Baturiti
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Seorang tukang ojek pangkalan, Ebenhaiser Selan, 49 tahun ditemukan meninggal di pos parkir Pasar Induk Sayur Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Kamis, (25/1) malam.
Saat ditemukan, tukang ojek ini dalam keadaan duduk bersimpuh di tanah dengan kedua tangannya di atas tempat duduk beton.
Di samping tukang ojek ini juga ditemukan satu gelas minuman keras berupa arak, dari mulutnya juga tercium bau alkohol.
Kapolsek Baturiti Kompol Arya Agung Arjana Putra menyebutkan laporan korban meninggal dunia ini diterima pada Kamis malam, 25 Januari 2024.
"Dari keterangan saksi di lapangan, korban ditemukan sudah tidak bergerak pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 Wita. Laporan kami pada pukul 19.15 Wita," ujarnya, Jumat, (26/1).
Dari keterangan saksi di lapangan, Arya menyebutkan korban pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Wayan Aditya Nugraha. Saat itu, korban berada di depan Pos Parkir Pasar Induk Sayur dengan posisi jongkok, tangan berada di atas tempat duduk dan bersandar.
Saat itu, saksi mengira korban dalam keadaan mabuk, kemudian ia menghampiri temannya bernama I Made Sugita untuk menanyakan kondisi tukang ojek tersebut. Selanjutnya kembali ke tempat korban berada dan saat dipanggil korban tetap tidak merespons.
"Karena itu, saksi langsung melapor kejadian tersebut ke Polsek Baturiti, mendapat laporan tersebut, tim dari Polsek Baturiti langsung menuju TKP dan mengetahui korban meninggal dunia, pihak kepolisian langsung membawa korban ke Puskesmas Baturiti," ujarnya.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dokter jaga di Puskesmas Baturiti, korban mengalami gagal jantung atau pecah pembuluh darah kepala. Tukang ojek ini sudah meninggal sebelum dibawa ke Puskesmas Baturiti.
Dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Korban dinyatakan dalam kondisi death on arrival/meninggal dalam perjalanan (DOA) dan kematian korban diduga karena serangan jantung atau pecahnya pembuluh darah," lanjutnya.
Korban mengalami serangan jantung ini, dikatakan Arya, dikuatkan dengan pengakuan keluarga korban yang menyatakan jika korban sering mengeluh kelelahan dan asam lambungnya naik.
Keluarga korban disebutkannya menyatakan sudah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi pada jenazah korban.
"Jenazah tidak diotopsi atas permintaan keluarga korban," ujarnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tab