search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
ABK Ditemukan Tewas di Kos Serangan Denpasar
Senin, 29 Januari 2024, 20:26 WITA Follow
image

beritabali/ist/ABK Ditemukan Tewas di Kos Serangan Denpasar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kematian menimpa seorang anak buah kapal (ABK) berusia 60 tahun bernama Ahmad Saefudin asal Selaparang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Korban ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Tukad Munjung Gang Buntu No. 18 Serangan, Denpasar Selatan, pada Senin 29 Januari 2024 sekitar pukul 09.30 WITA. 

Saksi yang sudah dimintai keterangan oleh Polisi yakni saksi Diki Calenzia (23). Saksi menceritakan awalnya dia datang ke TKP untuk menjemput korban sekitar pukul 09.30 WITA. Alasannya, ia menjemput karena korban tidak datang ke tempat kerja sebagai ABK di salah satu kapal ferry jurusan Serangan-Nusa Penida. 

"Setiba di kos, saksi mengetuk pintu kos korban namun tidak ada jawaban. Saksi lalu melihat kunci kamar masih menempel di luar dan saksi membuka pintu. Ia melihat korban terbaring di depan pintu kamar dan TV masih menyala," beber Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, pada Senin 29 Januari 2024. 

Tanpa curiga, saksi lantas membangunkan korban dengan cara menepuk tangannya, tapi korban tidak bangun juga. Ia pun heran mendapati tangan korban dingin. Bahkan, saksi melihat nafas korban dan denyut nadi tidak ada. 

"Saksi baru mengetahui jika korban sudah meninggal dunia, lalu menghubungi teman2 korban dan menghubungi pihak kepolisian," ujarnya. 

Saksi menceritakan, bahwa ia melihat korban terakhir kali pada Sabtu 27 Januari 2024 sekitar jam 15.00 WITA. Setahunya, korban memiliki penyakit asam urat. Dan, menurut keterangan istrinya, korban memiliki riwayat penyakit jantung sejak tahun 2018. 

Sementara dari keterangan saksi lainnya, yakni Juliandri Lukas Tandurusa, ia sebelumnya mendapat telepon dari Kapten Kapal agar mengecek kondisi korban di kamar kos. Pasalnya, saat berkali-kali dihubungi via telpon tidak mau angkat. Saksi yang tinggal di Banjar Peken Serangan Denpasar Selatan itu bergegas ke TKP bersama saksi Diki Calenzia. 

Disana mereka panik setelah melihat korban sudah meninggal dan menghubungi Kapten Kapal dan teman temannya untuk datang ke TKP. Sekitar pukul 11.15 WITA, Tim Identifikasi Polresta Denpasar melakukan olah TKP. 

Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, sekira pukul 12.00 WITA jenazah dievakuasi ke RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah ambulans BPBD Kota Denpasar. 

"Diperkirakan korban meninggal dunia sekitar 3 atau 4 jam yang lalu disebabkan karena sakit jantung sesuai obat-obatan yang ditemukan di TKP dan Keterangan saksi," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami