search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Netanyahu Tuduh Ada Pengkhianat di Tim Negosiator Israel ke Hamas
Selasa, 23 April 2024, 09:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Netanyahu Tuduh Ada Pengkhianat di Tim Negosiator Israel ke Hamas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh ada pengkhianat di tim negosiatornya terkait pembebasan sandera yang diculik Hamas.

Ia menuding orang tersebut menyebar kebohongan selama proses negosiasi dengan Hamas.

"Pengarahan palsu dari tim perundingan hanya merugikan upaya pemulangan para korban penculikan," ujar Netanyahu dalam rapat bersama kabinet perang seperti dikutip Jerusalem Post, Minggu (21/4).

Netanyahu menegaskan bahwa tidak ada seseorang di tim perundingan yang berhak duduk di dalam kabinet perangnya jika ada yang berkeinginan untuk melanggengkan tujuan politiknya.

Negosiasi alot yang dilakukan oleh kabinet perang Israel belum lama ini menuai berbagai dilema dan masalah. Sebab, sempat terdapat perbedaan instruksi dan tensi antara kabinet perang dan Netanyahu.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa tanpa Netanyahu akan ada kesepakatan, saya dapat mengatakan kemungkinan kesepakatan akan lebih tinggi," ucap seorang tim negosiator Israel.

Ia juga mengungkapkan bagaimana sikap tidak stabil Netanyahu yang sering kali mengabaikan saran dari pemimpin tim negosiator dan kabinet perang.

Terlebih, belum lama ini Netanyahu juga menuduh Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang diduga membocorkan informasi dari pertemuannya bersama kabinet perang Israel.

"Setiap kali saya duduk dalam pertemuan kecil dengan menteri pertahanan, pimpinan Mossad, dan pimpinan Shin Bet - semuanya bocor. Saya tahu bahwa itu bukan pimpinan Mossad dan bukan pimpinan Shin Bet, jadi siapa orangnya?" ungkap Netanyahu.

Kekhawatiran Netanyahu dalam pengambilan keputusan bersama kabinet perangnya telah membuat Israel mengalami dilema.

Namun, Netanyahu tetap bersikeras untuk menggempur Gaza hingga membalas segala ancaman yang datang kepada negaranya. Walaupun Israel tengah mengalami kecaman dari komunitas internasional akibat perbuatannya. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami