search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Getaran Gempa di Kabupaten Bandung Rusak Masjid Hingga Rumah Warga
Kamis, 2 Mei 2024, 08:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Getaran Gempa di Kabupaten Bandung Rusak Masjid Hingga Rumah Warga

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gempa berkekuatan magnitudo 4.2 dan 4 mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (1/5). Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan rentetan guncangan gempa tektonik itu merusak sejumlah bangunan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta Rabu mengatakan dua masjid, tiga gedung sekolah, satu puskesmas, dan tiga rumah warga rusak imbas guncangan gempa itu.

Berdasarkan data rekapitulasi sementara dari tim Pusdalops BNPB, bangunan yang terdampak guncangan gempa bumi itu berada di wilayah Desa Pangalengan, Sukamanah, Margamukti, Pulosari, Wanasari (Kecamatan Pangalengan) Desa Trumajaya (Kecamatan Kertasar), dan Desa Banjaran Wetan (Kecamatan Banjaran).

Ia mengungkapkan kerusakan yang dialami sejumlah bangunan tersebut berupa retakan pada dinding, sebagian lapisannya runtuh, hingga kerusakan bagian atap.

Data rekapitulasi itu juga mencatat prakiraan warga yang terdampak, yakni tiga keluarga yang sekaligus merupakan penghuni dari tiga unit rumah yang rusak di Desa Pangelengan.

Hingga kini, kata Abdul, tim di lapangan belum menerima laporan mengenai korban jiwa akibat gempa bumi beruntun sebanyak dua kali itu. Tim dipastikan terus memonitor dan mendata situasi di lapangan.

"Untuk upaya penanganan pasca kejadian gempa, BPBD Kabupaten Bandung terus monitor dan mendata wilayah yang terdampak gempa," katanya.

BNPB turut mengimbau warga Kabupaten Bandung dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan, seperti menghindari dinding bangunan yang sudah retak karena rentan runtuh bila terjadi gempa susulan.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan getaran gempa yang dirasakan masyarakat Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu berasal dari aktivitas sesar Garut Selatan.

BMKG mencatat gempa pertama berkekuatan magnitudo 4.2 terjadi pukul 10.06 WIB dengan kedalaman empat kilometer. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 7,20 LS - 107,57 BT. Guncangan gempa berlangsung selama 2-3 detik.

Kemudian, gempa susulan yang kedua kali kembali terjadi pukul 20.35 WIB. Gempa berkekuatan magnitudo 4 itu berpusat di darat dengan koordinat 7.82 LS 107.26 BT dengan kedalaman 24 kilometer.

Dari hasil analisa BMKG memastikan rentetan getaran itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami