search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Belajar dari Geng Gaza, Siswa SMP di Ubud Diminta Tak Keluyuran Usai Pulang Sekolah
Kamis, 30 Mei 2024, 17:57 WITA Follow
image

beritabali/ist/Belajar dari Geng Gaza, Siswa SMP di Ubud Diminta Tak Keluyuran Usai Pulang Sekolah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Berkaca dari kasus geng Gaza yang nyaris tawuran di Lapangan Lumintang Denpasar Utara, maka kepolisian memberikan sosialisasi kepada siswa SMP di Ubud. Mengingat geng Gaza tersebar di seluruh Bali.

Guna mengantisipasi hal itu, maka dilakukan sosialisasi mengenai bahaya dan ancaman bagi siswa SMPN 2 Ubud dari Bhabinkamtibmas Desa Singakerta Aiptu I Made Widastra.

Kegiatan pada Kamis 30 Mei 2024 pukul 08.00 WITA, didengar oleh seluruh siswa yang telah selesai sembahyang bersama. "Kami menyampaikan pesan apabila selesai pelajaran di sekolah agar segera pulang ke rumah," ajaknya.

Siswa juga diajak mencari teman dan saudara. "Kami minta agar rajin belajar, jangan mencari musuh tapi perbanyaklah teman," jelas dia.

Lebih lanjut dikatakan, apabila terjadi masalah tidak pakai emosi. "Semua permasalahan ada jalan keluarnya, jangan merusak masa depan kalian karena kelak kalian sebagai penerus bangsa," pesannya.

Selain itu, siswa diminta untuk menghindari perundungan atau bully. Sebab itu perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal fisik ataupun sosial. "Itu membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik yang di lakukan oleh perorangan ataupun kelompok," jelas dia.

Dari bully ini, meski terkesan sepele, namun berdampak. Bisa saja terjadi potensi perkelahian atau kekerasan lainnya.

Materi perundungan diberikan untuk mengenali korban perundungan dan cara mengatasi perundungan. "Karena para pelajar rentan menjadi pelaku atau korban bullying hingga penganiayaan," ungkap dia.

Diharapkan dengan dilaksanakan sosialisasi tersebut tidak ada perundungan lagi kepada pelajar.

"Kami berharap, jangan menjadikan teman untuk di-bullying yang nantinya akan berakhir dengan kekerasan sehingga berujung ke ranah hukum, Ini butuh peran orang tua dan guru, terutama guru di lingkungan sekolah," katanya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami