search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pilkada Serentak 2024, Jaga Kamtibmas di Bali Perlu Satu Persepsi Bersama
Kamis, 13 Juni 2024, 18:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pilkada Serentak 2024, Jaga Kamtibmas di Bali Perlu Satu Persepsi Bersama.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali menjadi salah satu destinasi pariwisata terbesar, tidak hanya di Indonesia saja, namun juga di Dunia. Sebagai destinasi wisata Dunia, tentu masalah keamanan, menjadi hal terpenting yang harus dijaga. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah yang akan digelar 27 November 2024.

“Sebagai destinasi pariwisata dunia, tentu harus dijaga bersama. Kunci pariwisata supaya tetap maju dan berhasil, adalah keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD), dengan tema ‘Literasi Digital dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Menjelang Pilkada Serentak tahun 2024 di Provinsi Bali’, yang digelar Pengurus Daerah Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali, Kamis 13 Juni 2024, di Denpasar.

Terkait dengan pilkada serentak yang akan digelar bulan November, belajar dari pengalaman Pemilu bulan Februari 2024, beberapa isu seperti isu SARA, keamanan, ketertiban, harus menjadi atensi bersama. Dikatakan Jansen yang juga mantan Wakapolres Badung ini, Polri sebagai salah satu institusi penegak hukum di indonesia, memiliki peran penting dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Apalagi di era demokrasi dan digitalisasi yang semakin berkembang saat ini.

“Kegiatan FGD ini menjadi sangat penting dan positif. Kita secara bersama sama bisa memberi dan menerima ide dalam menyikapi persoalan yang berkembang dewasa ini. Menjelang pilkada tahun ini, kita pastikan bisa berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Termasuk juga melalui media sosial, ikut berperan untuk memastikan bahwa Bali tetap aman, tertib, dan semuanya lancar secara terkendali,” ucapnya.

Ketua JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan Mengatakan, kegiatan FGD ini, diinisiasi oleh JMSI Bali bekerja sama dengan Dit Intelkam Polda Bali. Yang mana, menjelang perhelatan politik tahun ini, potensi terjadinya kerumitan dan masalah juga cukup besar. Untuk itulah, FGD ini membahas tema Literasi Digital Dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Jelang Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Bali. 

FGD ini lanjut dia, digelar sebagai salah satu upaya menjaga atau memastikan situasi menjelang Pilkada agar berjalan aman dan damai. Melalui diskusi ini, dilakukan penyamaan persepsi, seperti apa kaitan antara literasi digital dengan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam konteks Pilkada.

“Keamanan dan ketertiban tidak hanya menjadi tanggung jawab dari kepolisian selaku ujung tombak, tapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama, semua elemen masyarakat, khususnya media pers, memiliki tanggung jawab sesuai porsi kita,” ucapnya.

Ia menegaskan, dalam menjaga situasi kondusif tentunya bisa dilakukan melalui kerja jurnalistik, penyebaran informasi yang tentu harus dijaga supaya tidak menimbulkan atau memperbesar potensi terjadinya gangguan keamanan. 

Dalam menciptakan suasana aman dan damai pada Pilkada 2024, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, I Ketut Adi Sutrisna yang hadir pada FGD ini menyampaikan, ada dua hal yang perlu diidentifikasi, yakni identifikasi secara Internal dan eksternal. Untuk internal, bagaimana mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, pola-pola yang dimiliki dua generasi yakni milenial dan generasi Z. 

Hal Ini menurutnya menjadi penting dalam hal melakukan identifikasi terkait dengan literasi digital. Kemudian untuk pengidentifikasian, perlu diberikan pemahaman-pemahaman kepada mereka berkaitan dengan cek fakta untuk menangkal informasi bohong atau hoax.  

Terkait tangkal hoax ini, ada dua metode yakni prebunking dan debunking. Dikatakan, untuk prebunking, lebih kepada pencegahan, agar hoax itu tidak muncul. Sementara debunking, biasanya dilakukan untuk meng-counter hoax yang sudah terlanjur beredar. 

“Dari kami AMSI Bali, juga telah melakukan cek fakta, saat gelaran pemilihan wali kota Denpasar," ujarnya. 

FGD ini menghadirkan narasumber I Made Dwi Prayana, SE, MA , selaku Pranata Humas Ahli Muda/Ketua Tim Publikasi, AKP Andi Prasetio, SH.MH Kanit 3 subdit 5 Ditreskrimsus Polda Bali. Selain diskusi, pada kegiatan ini juga diisi dengan deklarasi pemilu damai. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami