search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jelang Perayaan HUT-384, Kota Amlapura Tampak Pucat
Jumat, 21 Juni 2024, 17:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jelang Perayaan HUT-384, Kota Amlapura Tampak Pucat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Pemandangan kontras terlihat pada perayaan HUT ke-384 Kota Amlapura tahun 2024 ini. Mendekati perayaan hari ulang tahunnya pada 22 Juni mendatang, wajah kota Gumi Lahar justru terlihat agak pucat

Ungkapan tersebut menggambarkan pemandangan kota Amlapura saat ini, yang seharusnya penuh warna menjelang peringatan HUT-nya terutama pada trotoarnya justru terlihat lusuh dan rusak di beberapa titik seperti di jalan Diponegoro dan Lettu Alit, Amlapura.

Padahal biasanya setiap tahun menjelang perayaan HUT kota, hampir selalu dilakukan perawatan hingga pegecatan ulang terhadap trotoar maupun pagar jembatan yang ada di seputaran kota Amlapura untuk memperindah pemandangan. 

Mirisnya, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki, pada perayaan HUT Kota tahun 2024 ini, Dinas PUPR Karangasem tak melakukan pemeliharaan begitu juga pengecatan untuk mempercantik tampilan trotoar di seputar kota Amlapura. 

"Ya biasanya kita cat ulang mejelang perayaan HUT Kota, tapi tahun ini karena keterbatasan anggaran kita tidak bisa lakukan itu. Untuk pengecatan biasanya kita anggarkan melalui pemeliharaan rutin, tapi karena saat ini jumlahnya terbatas sehingga kita prioritaskan untuk menangani yang bersifat lebih vital seperti jalan yang amblas dan penambalan lubang," kata Kadis PUPR - Perkim Karangasem, Wedasmara dikonfirmasi, Jumat (21/6/2024). 

Sementara itu, Wedasmara juga mengakui memang di beberapa titik ruas jalan tersebut terjadi kerusakan trotoar. Menurutnya, penyebab kerusakan pada trotoar tersebut salah satunya disebabkan oleh akar pohon perindang yang kerap menyumbat saluran air di bawahnya. Ketika turun hujan, sampah yang terbawa aliran tersangkut pada akar pohon hingga membuat air meluap dan merusak trotoar.

"Untuk trotoar yang rusak itu karena berada di jalur Provinsi maka kewenangannya ada di Provinsi, pak bupati juga sudah mengintruksikan kepada kami untuk membuat proposal ke provinsi agar bisa diperbaiki," imbuh Wedasmara.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami