Chili oil selalu menemani seporsi dimsum hangat. Tapi, apa saja manfaat chili oil untuk kesehatan?

Faktanya, chili oil lebih dari sekadar bumbu pedas yang ditambahkan ke dalam hidangan. Bumbu pedas ini punya segudang manfaat untuk tubuh.

Bumbu ini biasanya dibuat dengan mencampur cabai kering dan minyak sayur. Terkadang juga ditambahkan dengan bahan lain seperti bawang putih dan rempah-rempah.

Sebagian besar chili oil sudah jelas mengandung senyawa capsaicin. Berkat senyawa ini, chili oil dapat meningkatkan metabolisme dan memberikan manfaat antioksidan.

Manfaat chili oil untuk kesehatan

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat chili oil untuk kesehatan, merangkum berbagai sumber.

1. Mencegah berbagai penyakit
Chili oil mengandung karotenoid dan kapsaisinoid yang bersifat antioksidan. Antioksidan sendiri diketahui berperan dalam mencegah paparan radikal bebas yang bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti kanker.

"Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam chili oil membantu melindungi sel-sel tubuh dan mendukung kesehatan secara menyeluruh," ujar ahli gizi Manvi Lohia, mengutip Healthshots.

2. Mengatasi peradangan
Capsaicin diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.

Dengan menghambat produksi protein inflamasi tertentu, capsaicin dapat membantu mengelola dan mencegah kondisi yang terkait dengan peradangan kronis seperti penyakit jantung.

Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Biomolecules menemukan, orang yang mengonsumsi makanan kaya cabai memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.

3. Pereda nyeri
Capsaicin juga dikenal karena kemampuannya dalam meredam nyeri. Capsaicin bekerja dengan mengurangi neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal nyeri ke otak.

"Berkat kemampuan ini, chili oil bermanfaat untuk mengatasi nyeri seperti radang sendi atau nyeri otot setelah berolahraga," ujar Lohia.

4. Menjaga pencernaan tetap sehat
Konsumsi chili oil sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Namun dengan catatan, chili oil dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Capsaicin merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak cairan yang dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah masalah seperti sembelit.

Selain itu, capsaicin juga dapat membantu mengatur motalitas usus, memastikan makanan bergerak lancar melalui saluran pencernaan.

5. Menurunkan berat badan
Sebuah analisis yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition pada tahun 2017 menemukan, orang yang mengonsumsi cabai selama 12 pekan bisa mengalami penurunan berat badan.

Chili oil membantu proses penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme. Kemampuan capsaicin untuk meningkatkan termogenesis bisa memicu tingkat pembakaran kalori yang lebih tinggi, bahkan saat beristirahat.

6. Meningkatkan sirkulasi darah
Capsaicin dapat meningkatkan sirkulasi darah dengan mendorong vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah.

"Hal ini membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan memastikan bahwa oksigen serta nutrisi dikirimkan ke jaringan secara efisien," jelas Lohia.

7. Mencegah anemia
Mengutip Style Craze, chili oil mengandung zat besi. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi sendiri diketahui bisa mencegah anemia.

Efek samping chili oil

Meski punya manfaat kesehatan, bukan berarti chili oil bisa dikonsumsi seenaknya.

Faktanya, chili oil tak cocok untuk semua orang. Ada beberapa orang yang justru bakal merasakan dampak negatif dari chili oil.

Berikut beberapa efek samping chili oil yang perlu diperhatikan:

1. Konsumsi chili oil bisa memperburuk gejala GERD dan gastritis.
2. Konsumsi chili oil bisa membuat orang yang mengidap wasir mengalami rasa tidak nyaman.
3. Konsumsi chili oil bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang seperti munculnya gejala ruam kulit, gatal-gatal, hingga kesulitan bernapas.
4. Konsumsi chili oil berlebih bisa memicu masalah pencernaan seperti perut kembung dan diare, utamanya pada orang yang sensitif terhadap makanan pedas.

Kesimpulannya, manfaat chili oil bisa didapatkan jika digunakan dengan tepat. Tapi, bisa berakibat buruk jika digunakan dengan cara yang salah atau berlebihan. (sumber: cnnindonesia.com)