Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comPramono Ingin Bangun Jalan Layang Khusus Motor-Sepeda di Jakarta
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP, Pramono Anung akan membuat jalan elevated atau layang khusus untuk motor dan sepeda di Jakarta jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta 2024-2029.
Hal itu disampaikan Pram, sapaan akrabnya, usai menggelar pertemuan dengan sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi kelas bawah Ibu Kota. Pertemuan di gelar di bekas posko pemenangan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin (2/9).
"Kalau perlu dibuatkan elevated. Elevated buat siapa? Khusus untuk sepeda dan motor," kata Pram usai pertemuan.
Dia menilai jalur khusus untuk sepeda dan motor dalam bentuk elevated menjadi alternatif. Hal itu menurut dia sudah banyak dilakukan di negara-negara maju.
Menurut dia, hal itu juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan, terutama di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin. Sebagai orang yang memiliki hobi bersepeda, Pram mengaku jalur khusus tersebut akan menjadi perhatian dirinya.
"Supaya di bawah kemacetan berkurang banyak di Sudirman-Thamrin, ini contoh saja. Tentunya problem yang seperti ini buanyak banget," kata dia.
Pram, pada kesempatan itu, juga bicara soal prinsip keadilan dalam transportasi publik. Termasuk bagi pengguna kereta rel listrik (KRL) commuter line yang saat ini tengah ramai menyusul wacana kenaikan tarif berbasis NIK.
Menurut Pram, transportasi publik harus setara dan tidak boleh membedakan kelas antar masyarakat. Dia menilai semua orang harus diperlakukan sama. Namun, Pram mengaku akan mempelajari hal itu lebih lanjut.
"Ya saya belum mempelajari secara detail ya, tetapi yang paling penting adalah apapun transportasi publik itu harus fairness bagi siapa saja. Tidak boleh membedakan kelas kalau yang namanya transportasi publik," ucap Pram.
"Harus misalnya orang yang menerima bansos, enggak bisa, harus semuanya diperlakukan sama karena ini transportasi publik. Kalau saya berpendapat itu ya," imbuhnya. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
