search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Komplotan Maling Curi Sesari Banten di Pura Dalem Pengembak Sanur
Senin, 7 Oktober 2024, 08:48 WITA Follow
image

beritabali/ist/Viral Komplotan Maling Curi Sesari Banten di Pura Dalem Pengembak Sanur.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Komplotan maling membobol Pura Dalem Pengembak, Sanur, Kauh, Denpasar Selatan, pada Sabtu 5 Oktober 2024. Para pelaku diperkirakan berjumlah 6 orang mencuri sesari yang dihaturkan umat Hindu melalui banten. 

Aksi komplotan maling yang menodai kesucian Pura itu terekam kamera CCTV di dalam pura, dan viral di media sosial. Kejadian ini sudah dilaporkan pihak pengempon Pura dan Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut untuk mencari pelakunya. 

Dalam rekaman CCTV, para pelaku masuk dengan memanjat tembok untuk memasuki Genah Pengelukatan di Pura Campuhan, sekitar pukul 15.41 WITA. Pelaku diketahui berjumlah 6 orang. 

"Dalam rekaman CCTV pelaku berjumlah 6 orang. Mereka masuk lewat tembok," ungkap sumber, pada Minggu 6 Oktober 2024. 

Setelah masuk ke Pura, komplotan maling ini berpencar. Mereka menurunkan banten-banten yang dihaturkan umat, lalu mengacak-acaknya untuk mengambil sesari. 

Komplotan ini juga memasuki area Tanah Selem di Pura Dalem Pengembak Sanur yang disebut keramat dan suci oleh masyarakat sekitar. Di situ, komplotan maling menurunkan canang sebagai sarana persembahyangan untuk mengambil sesari juga. 

"Sungguh pelecehan, tempat suci yang kita sucikan dan kita keramatkan dilecehkan oleh orang tak bertanggungjawab," beber pengunggah video yang merupakan warga Sanur melalui caption.

Hingga kini belum diketahui pasti berapa jumlah sesari yang diambil. Sementara masyarakat berharap agar pihak kepolisian menyelidiki dan menangkap pelakunya. 

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kejadian itu. "Kami belum dapat laporan," ujarnya, Minggu 6 Oktober 2024. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami