Israel Ancam Bunuh Nakes dan Pasien di RS Gaza Utara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Israel mengancam akan membunuh tenaga kesehatan (nakes) dan pasien di rumah sakit di Gaza jika mereka tidak segera meninggalkan wilayah Gaza utara.
Salah satu relawan MER-C Indonesia yang saat ini masih berada di Gaza, Fikri Rofiul Haq MELAPORKAN bahwa Israel hanya memberikan waktu 24 jam kepada seluruh nakes dan pasien yang ada di rumah sakit di Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia (RSI) di sana untuk segera mengevakuasi diri.
"Informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina bahwa Israel memerintahkan untuk mengosongkan tenaga kesehatan dan pasien di tiga rumah sakit di Gaza utara. Mereka hanya diberi waktu 24 jam sejak Selasa (8/10) malam untuk mengevakuasi pasien-pasien.
"Israel juga mengancam siapa saja yang masih tinggal di rumah sakit, akan dibunuh atau ditangkap seperti yang telah mereka lakukan di Rumah Sakit As-Syifa," kata Fikri dalam rekaman suara yang disiarkan pada konferensi pers MER-C Indonesia pada Rabu (9/10) sore WIB.
Sebelumnya, Israel juga telah menyebar selebaran kertas berbahasa Arab di Gaza utara yang berisi perintah evakuasi pada Minggu (6/10) pagi waktu setempat.
Fikri menjelaskan, dalam selebaran tersebut, Israel memerintahkan seluruh warga, nakes, dan pasien yang ada di rumah sakit di Gaza utara untuk segera mengevakuasi diri.
Israel menyarankan agar mereka segera pergi ke Gaza selatan. Sebab, daerah tersebut dianggap lebih aman dari serangan militer Israel.
"Selebaran tertulis dengan menggunakan bahasa Arab. Israel memerintahkan kepada seluruh warga yang ada di Gaza utara untuk segera mengungsi ke Gaza selatan," tambah Fikri.
Lebih lanjut, Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr Hadiki Habib, Sp. PD,. Sp. Em., menjelaskan bahwa dalam tiga hari terakhir, militer Israel kembali melakukan serangan ke wilayah Gaza utara.
Imbas serangan tersebut, tim MER-C yang saat ini masih ada di RSI harus mengungsi ke daerah yang lebih aman, yakni ke Gaza tengah. Ini dilakukan untuk menghindari serangan dan korban jiwa.
"(Selama) 3 hari terakhir ini, kami mendapatkan informasi dari relawan MER-C yang masih berada di Gaza utara bahwa kembali terjadi serangan di daerah (Gaza) utara. Oleh karena itu, tim MER-C yang ada di Rumah Sakit indonesia harus bergeser ke daerah yang lebih aman, yakni ke Gaza tengah," jelas dr Hadiki. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net