Relawan Pro Perempuan Serap Aspirasi Tokoh, Prof Suryani: Pemimpin Bali Harus Turun Pahami Masalah Rakyat
beritabali/ist/Relawan Pro Perempuan Serap Aspirasi Tokoh, Prof Suryani: Pemimpin Bali Harus Turun Pahami Masalah Rakyat.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tokoh perempuan Bali, Prof Luh Ketut Suryani mengharapkan pemimpin Bali ke depan harus memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan berkeliling turun langsung sehingga mengetahui betul apa yang diperlukan rakyat.
Hal ini diungkapkannya saat disambangi Relawan Pro Perempuan yang merupakan pendukung pasangan calon (paslon) Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana atau Mulia-PAS, Sabtu (12/10/2024) lalu.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini menggambarkan situasi Bali saat ini yang carut marut karena masyarakat susah mencari kerja dan di lain sisi orang luar Bali dengan bebas datang ke Pulau Dewata ini.
"Kalau tidak mampu menjaga biarkan orang yang mau menjaga Bali berikan yang mampu menjaga Bali masih tetap diberikan Bali. Silakan datang jangan ambil alih pulau kami. Sekarang bagaimana tidak menangis leluhur di surga tidak semua tanah milik kami. Orang Bali disuruh anak dua. Lebih dua digugurkan berapa anak dibunuh ini pengaruhi kegilaan tinggi,” jelasnya.
Tak heran, banyak tanah Bali tak lagi dimiliki masyarakat asli Bali. Lebih lanjut, ia meminta pemerintah jangan hanya memikirkan pariwisata saja tapi pikirkan pengembangan anak-anak berkualitas.
"Menghadapi tantangan bukan soal gaji tapi ini tanah kami daerah kami yang harus dibangkitkan,” jelasnya, di rumah kediamannya di Kesiman, Denpasar.
LK Suryani merupakan ahli gangguan jiwa, sangat peduli dengan kesehatan mental masyarakat Bali yang dikesampingkan pemerintah. Menurutnya, tren naiknya angka bunuh diri dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Bali lebih disebabkan minimnya pendidikan persiapan sebelum menikah dan mendidik anak sejak dalam kandungan.
Pondasi awal dari kesehatan mental terbentuk sejak tahapan produksi anak. Maka itu, ia menganjurkan kedua pasangan calon orang tua anak agar melakukan hubungan dengan rasa senang tanpa paksaan. Pun demikian dalam penanaman mental juga dipengaruhi anak pada masa tahapan dalam kandungan.
"10 tahun pertama itu dasar untuk kepribadian anak kalau saat itu orang tua banyak masalah membuat anak itu ketakutan tidak berani menghadapi masalah itulah modal kepribadiannya dan ini yang menyebabkan kasus bunuh diri tinggi karena pemerintah tidak memberikan penerangan, bahwa kelahiran anak tidak sekadar melahirkan anak, tetapi bagaimana mempersiapkan kelahiran anak mental biar kuat sehingga dia dalam menghadapi kehidupan ini berani menghadapi tantangan ini tidak pernah diberikan," paparnya.
Maka itu, ia menyarankan suami istri sebelum menikah harus diberikan terapi agar bebas dari trauma masa lampau sehingga dia berani menghadapi tantangan dan melahirkan anak yang berkualitas.
Sementara, Ketua Relawan Pro Perempuan Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati bersama rombongan berdiskusi dan bercengkrama dalam suasana hangat dan kebersamaan membahas situasi Bali saat ini.
Baginya, jasa Prof LK Suryani sangat besar untuk Bali tidak bisa dilupakan. Pada usia 80 tahun, beliau masih bergairah menularkan pikirannya yang bersifat membangun.
"Karena beliau banyak punya jasa. Bagian memberikan perhatian kepada orang tua kita. Inilah yang harus dijaga silaturahmi. Karena tokoh perempuan beliau berikan kontribusi,” ungkap Sri.
Sri menyatakan, LK Suryani banyak menitipkan pesan untuk paslon Mulia-PAS. Salah satu bentuk penghormatan kepada salah satu tokoh perempuan. Berikutnya, Relawan Pro Perempuan akan bersilaturahmi ke tokoh perempuan yang lain seperti Istri Gubernur Bali dua periode (2008-2018) Ayu Mangku Pastika, dan juga tokoh lainnya.
"Di usia tua ini jangan lupa kepada beliau (LK Suryani). Banyak pesan didapatkan. Kalau Mulia-PAS jadi banyak hal dititipkan. Tetap menjaga menjaga karakter jangan sampai lupa tatanan leluhur, tatanan Bali. Jangan sampai jadi tamu di rumah sendiri. Ini pesan luar biasa. Pemimpin Bali harus keliling, mengetahui apa masyarakat perlukan,” terangnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim