search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyertaan Modal Rp10 Miliar, Perseroda Karangasem Hanya Jualan Beras
Jumat, 25 Oktober 2024, 14:09 WITA Follow
image

beritabali/ist/Penyertaan Modal Rp10 Miliar, Perseroda Karangasem Hanya Jualan Beras.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Perusahan Perseroan Daerah (Perseroda) Karangasem Sejahtera sejak 4 bulan terakhir ini mulai mengepakkan sayapnya dalam bidang jual beli beras hasil pertanian di Gumi lahar. 

Penjualan beras ini merupakan usaha pertama yang mulai terealisasi sejak dibentuk perusahaan plat merah pada tahun 2023 silam dengan penyertaan modal dari APBD induk sekitar Rp. 10 miliar.

Direktur Persiroda Karangasem Sejahtera, I Wayan Sutama dikonfirmasi, Jumat (25/10/2024) mengungkapkan, disamping bisnis, usaha di sektor pangan ini dilaukan untuk meningkatkan daya saing karena beras karangasem selama ini dipandang sebelah mata. 

"Untuk beras yang kita jual semuanya meyerap dari hasil panen petani di Karangasem, kita ingin berdayakan beras lokal untuk meningkatkan daya saingnya karena beras karangasem selama ini masih dipandang sebelah mata," ungkap Sutama. 

Ditanya apakah nantinya dengan perusahan sekelas Perseroda ikut jualan beras tidak akan berdampak atau bahkan mematikan usaha  warga seperti warung dan toko sembako yang ada, menurut Sutama tidak akan berdampak, karena beras yang dijual oleh Perseroda hanya dijual kepada kalangan ASN saja sehingga tidak menjangkau masyarakat secara umum. 

Sejauh ini, Perseroda rata - rata baru bisa menjual sekitar 1  hingga 1,5 ton beras setiap bulannya. Untuk beras lokal, Persiroda membeli seharga Rp. 13 ribu per kilogramnya dari petani, kemudian dikemas dan dijual dengan harga Rp. 14 ribu oer kilogramnya kepada ASN. 

Untuk bisnis jual beras yang sekarang dijalankan, Sutama mengaku dari total Rp10 miliar data dari penyertaan modal tersebut baru digunakan sekitar Rp100 jutaan. Ia mengakui keuntungan yang diperoleh sangat tipis. 

Dengan jumlah penjualan tersebut, dikatakan hanya menutupi biaya kemasan dan trasnportasi saja. Sedangkan untuk keperluan lain seperti gaji diambil dari bunga atas uang atau modal yang disimpan. 

"Keuntungannya sedikit paling hanya cukup untuk membeli bungkus dan pengiriman saja, kalo untuk gaji dan lainnya masih di cover lewat bunga modal," ungkap Sutama. 

Selain beras, Perseroda juga rencananya akan merambah ke PLTS hingga Pelabuham Rakyat Padangbai, hanya saja sejauh ini hal tersebut belum bisa dilaksanakan, lantaram masih dalam proses tahap studi akademis. 

Sebelumnya, dewan Karangasem sempat mewanti - wanti Perseroda untuk berhati - hati dalam menggunakan dana yang diberikan lewat penyertaan modal tersebut, pasalnya dana sebesar Rp. 10 Miliar itu akan digunakan untuk modal setor pendirian perusahaan dan bukan untuk operasional.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2023, produksi beras dalam setahun di Kabupaten Karangasem mencapai 42.683,68 ton. Hanya saja, antara jumlah produksi dengan kebutuhan tidak sebanding dimana kebutuhan beras untuk Karangasem mencapai 60.534,52 ton. 

"Ya jika melihat jumlah produksi dengan kebutuhan, Kabupaten Karangasem masih kekurangan beras sekitar 17.850,24 ton, selama ini kekurangan beras itu ditutupi suplai dari luar Karangasem," ungkap Kadistan PP, I Nyoman Siki Ngurah dihubungi terpisah.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami