Di Balik Angka Fantastis Survei Koster-Giri, Ada Peran Peneliti View Data Iman Suhirman yang Juga Ordal PDIP
beritabali/ist/Di Balik Angka Fantastis Survei Koster-Giri, Ada Peran Peneliti View Data Iman Suhirman yang Juga Ordal PDIP.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Terungkap di balik angka survei elektabilitas Koster-Giri yang melambung tinggi sebesar 70,4 persen ada nama peneliti lembaga survei View Data Indonesia Iman Suhirman.
Setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata tidak hanya bertindak sebagai peneliti, lebih jauh lagi nama Iman Suhirman dalam jejak digitalnya juga menjabat dalam tim pemenangan Pilkada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Seperti dalam berita yang dilansir di cnnindonesia.com pada Sabtu, 25 Mei 2024, dalam judul 'Struktur lengkap Tim Pemenangan Pilkada PDIP, Tak Ada Nama Ganjar' dalam rincian di badan berita mengungkap nama Iman Suhirman yang menjabat sebagai Direktorat Data dan Survei. Nama Iman Suhirman tertera dengan Iwan Muzammi, ST dan Suwalijo.
Selain itu jika melihat rekam jejak digital, bos Survei View Data Indonesia Iman Suhirman ternyata rekam jejaknya Fungsionaris Bapilu DPP PDIP yang ditugaskan di Kalimantan Tengah seperti yang tertera dalam berita Antara berjudul 'PDIP Bergotong Royong Menangkan Willy-Wahyudi di Pilkada Kalteng' pada 5 Desember 2015.
Menanggapi rilis survei yang diungkapkan kubu Koster Giri ditanggapi tenang oleh Tim Pemenangan Mulia-PAS. Disebutkan secara teori kompetisi politik memang ada ketika menjelang akhir masa kampanye akan dilakukan kampanye mempengaruhi pemilih dengan merebut persepsi publik.
"Itu strategi biasa dalam kompetisi politik. Bahkan jika sudah kalah dalam survei nyata maka dilakukan survei fatamorgana dengan angka fantastis. Targetnya adalah untuk mengambil pemilih swing voters yang masih ragu-ragu tetapi tidak memiliki wawasan politik yang kuat. Itu strategi jadul. Bukan strategi milenial," kata Ketua Tim PemenanganMulia-PAS I Kadek 'Rambo' Budi Prasetya kepada media di Denpasar.
Dijelaskannya, upaya glorifikasi harus dilakukan ketika posisi kenyataan sudah tidak menggembirakan alias tertinggal. "Sugesti politik kepada pemilih dengan membangun persepsi menang jauh adalah bagian dari teori dasar kompetisi politik. Ada pelajarannya itu. Para pemain politik pasti paham," katanya sambil tersenyum.
Dijelaskannya, secara kasat mata, publik bisa melihat dan mencermati bagaimana antusias masyarakat ketika kandidat membuat acara.
"Strategi begitu jaman politik dulu cukup manjur. Tetapi di era gadget, era medsos sudah ambruk strategi itu. Karena netizen sudah bisa browsing sendiri mengecek faktanya," kata Sekjen Gerindra Bali itu.
Diungkapkannya, sejak muncul dua pasangan Pilgub Bali, Mulia Pas sudah melakukan survei internal tiga kali. "Survei awal kami kalah 14 persen dan survei ketiga kami sudah unggul 5 persen dengan swing voters masih 30 an persen. Tapi kami tidak ekspos karena tujuannya untuk strategi internal," ungkapnya.
Dijelaskannya, publik bisa melihat bagaimana strategi kampanye Mulai-PAS terus tumbuh begitu dahsyat belakangan ini berasal dari hasil analisis hasil survei setiap tahap.
"Kami beberapa kali mematahkan black campaign mereka dan sekarang terlihat nyata di publik. Contoh dulu mereka labelkan De Gajah Preman, faktanya sekarang malah anak anak kecil pun menyukai De Gadjah. Kemanapun selalu anak anak berebut minta foto. Itu contoh kecil bagaimana mematahkan black campaign dengan tampil apa adanya," jelasnya.
Begitu juga antusias masyarakat melihat kesungguhan satu jalur dengan pernyataan Prabowo mampu memberikan efek elektoral akan kesungguhan Bali dibangun dengan serius.
"Kami tinggal paripurnakan strategi pemenangan sampai Minggu tenang maka kami yakin Pilgub akan dimenangkan Mulia-PAS tanpa perlu adu sengketa ke MK karena jarak menangnya semakin jauh," katanya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim