search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jos Dharmawan Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum PPMKI, Ini Harapan Bamsoet
Sabtu, 4 Januari 2025, 09:09 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jos Dharmawan Resmi Dilantik Jadi Ketua Umum PPMKI, Ini Harapan Bamsoet.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) pusat Jos Dharmawan dan jajarannya dilantik secara resmi oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP-IMI) Bambang Soesatyo di Vila Blackstone, Banjarangkan, Klungkung pada Jumat (3/12/2024) malam.

Pelantikan ini dilakukan setelah Musyawarah Nasional (Munas) PPMKI pada awal Desember 2024 lalu memilih secara aklamasi Jos Dharmawan sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP-PPMKI) periode 2024-2027.      

Dalam sambutannya, Jos Dharmawan mengucapkan terima kasih kepada Ketua PP IMI yang telah memfasilitasi acara pelantikan ini dan mendukung PPMKI. Jos juga menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman Pengurus Provinsi (Pengprov) yang telah memilihnya sebagai ketua. 

Jos mengungkapkan dalam masa tiga tahun kepemimpinannya nanti ada yang berbeda dengan sebelumnya di mana semua Ketua Pengprov akan menjadi pengurus di PPMKI Pusat. Hal ini bertujuan agar komunikasi dan delegasi tugas dapat berjalan lebih mudah dan lancar, mempercepat pelaksanaan program kerja dalam tiga tahun ke depan.

"Saya akan coba melaksanakan sebaik mungkin bersama teman-teman karena konsep saya agak berbeda dengan yang lalu sekarang semua Ketua Pengprov saya jadikan pengurus di PPMKI Pusat dengan harapan lebih mudah berkomunikasi lebih mudah untuk mendelegasikan sesuatu sehingga Pengprov Korwilnya cepat melaksanakan apa yang kita pikirkan bersama tiga tahun ke depan," ungkapnya.

Jos berharap agar pengurus yang baru dilantik dapat bekerja dengan maksimal dan meminta dukungan dari para pembina serta penasehat. Dalam kesempatan itu, ia juga merasa bangga karena Ketua IMI Pusat bersedia menjadi pembina di PPMKI, yang diyakini akan membuka banyak peluang dan manfaat.

"Semoga kedepan tiga tahun ini pengurus yang sudah dilantik bisa bekerja dengan maksimal dan mohon dukungan dari bapak-bapak pembina dan penasehat dan saya sangat bangga karena ternyata bapak Ketua IMI Pusat juga bersedia menjadi pembina di PPMKI artinya akan banyak manfaatnya karena kita kadang-kadang membutuhkan network yang luas untuk kegiatan kita," ucapnya.

Pembina PPMKI, Nanan Soekarna, menyampaikan pesan penting agar komunitas ini tetap menjaga visi dan misinya. Nanan mengingatkan bahwa kebahagiaan yang dicari dalam klub ini bukanlah materi atau keuntungan duniawi, tetapi kebersamaan dan kekeluargaan yang dibangun dalam komunitas tersebut. 

"Pak Jos saya titipkan agar sama-sama kita hadir di klub itu bukan nyari fulus bukan nyari yang lain tetapi menjalin kekeluargaan dan kebersamaan ini mungkin kuncinya," pesannya.

"Saya ingin klub ini di luar apapun di luar politik di luar nyari uang, di klub inilah kita charity kita infaq sudaqoh disini kita membersihkan hasil usaha di klub ini pengurus biasanya pasti tekor duit perasaan kalau pengurus untung pasti salah itu pak," imbuhnya. 

Nanan juga mengusulkan agar semua anggota IMI menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI), berkontribusi untuk kemanusiaan dan beribadah demi keberkahan. Hal ini pun sudah dibahas antara pihaknya mewakili Ketua Umum PMI Jusus Kalla dengan Ketua IMI Pusat yang nantinya akan diatur dalam MoU.

"Saya mewakili pak JK sudah melapor ke Ketua IMI untuk izin MoU untuk semua anggota IMI personal maupun komunitas adalah relawan PMI gimana sepakat? relawan ya bukan cari untung juga relawan itu siap mengorbankan jiwa raga harta benda agar jadi ibadah barokah di akhirat itu konsepnya," tegas Nanan yang juga selaku Wakil Ketua PMI. 

Sementara itu, Pembina PPMKI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, mengucapkan terima kasih IMI Pusat jadi Bali sebagai tempat penyelenggaraan even-event otomotif khususnya dari IMI ini tentunya akan meningkatkan okupansi hotel di Bali.

Cok Ace juga mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan kepemimpinan Jos Dharmawan, PPMKI akan terus berkembang dan meraih kemajuan yang lebih baik. Ia mengharapkan agar pengurus yang baru dilantik dapat memperoleh bimbingan dan restu dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Saya yakin bagaimana pengalaman pak Jos menyatukan kita semua pecinta otomotif di Bali terbukti dengan acara yang pak Jos adakan selalu kelebihan peserta hingga dibatasi ini menunjukkan kecintaan para klub otomotif di Bali kepada pak Jos sebagai Ketua PPMKI sebelumnya," ucap Cok Ace. 

"Saya yakin dengan gaya kepemimpinan pak Jos di Bali akan bisa memimpin PPMKI di pusat beserta seluruh Pengprov di seluruh Indonesia saya yakin PPMKI Indonesia akan mendapat kemajuan yang lebih baik, doa kami semua dari Bali agar pengurus yang baru dilantik bisa mendapat bimbingan restu dari Tuhan yang Maha Esa," harapnya.

Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo, Ketua PP IMI, menyatakan bahwa PPMKI memiliki tugas penting dalam menjaga dan melestarikan aset-aset kendaraan kuno yang merupakan bagian dari sejarah peradaban. Sejak masa kolonial Belanda hingga pendudukan Jepang, hanya sebagian kecil mobil kuno yang masih ada dan berfungsi. 

"Tugas kita sebagai Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno ini penting karena salah satu tugasnya adalah menjaga aset-aset peninggalan sejak zaman kolonial Belanda sampai pendudukan Jepang kurang lebih ada 53 ribu mobil kuno tapi yang selamat hari ini kurang lebih sekitar 20 ribuan dan yang jalan setengahanya di antaranya ada di teman-teman PPMKI," ujarnya.

Bamsoet panggilan akrabnya mengajak seluruh anggota PPMKI untuk menjaga dan merawat mobil-mobil kuno ini agar dapat menjadi alat edukasi bagi generasi mendatang.

"Jadi kita menjaga kebudayaan, peradaban yang ditinggalkan dari waktu ke waktu sejarah transportasi masyarakat dunia dimulai dengan mobil uap kemudian bensin, listrik, nanti akan ada teknologi nuklir hijau itulah perjalanan peradaban yang dilalui oleh sistem transportasi kita," paparnya.

Tugas kita, lanjutnya adalah menjaga agar kendaraan tetap bisa dilestarikan agar generasi muda tetap bisa melihat membaca sejarah peradaban manusia lewat peninggalan peninggalan yang ada. 

"Sekali lagi kita akan ucapkan selamat tinggal kepada BBM selamat tinggal kepada listrik tetapi tidak boleh ucapkan selamat tinggal kepada mobil-mobil peradaban yang ditinggalkan pecinta mobil kuno sejak zaman kolonial hingga Jepang," gugahnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami