Setelah BBM dan Listrik, Bamsoet Sebut Kendaraan Masa Depan Pakai Teknologi Nuklir Hijau
beritabali/ist/Setelah BBM dan Listrik, Bamsoet Sebut Kendaraan Masa Depan Pakai Teknologi Nuklir Hijau.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP-IMI) Bambang Soesatyo menyebut teknologi transportasi di masa depan akan berinovasi dengan menggunakan teknologi nuklir hijau setelah tahapan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik.
Hal ini disampaikannnya saat pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno (PP PPMKI) periode 2024-2027 yang diketuai Jos Dharmawan di Vila Blackstone, Banjarangkan, Klungkung, Jumat (3/12/2024) malam.
"Kita akan masuk ke kendaraan roda empat roda dua bahkan lebih tanpa isi bensin lagi, tanpa charge listrik sekali pakai seumur hidup mobil itu di jalan tanpa isi BBM," ujarnya.
Kendati demikian anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar yang akrab dipanggil Bamsoet ini mengatakan tugas dari organisasi komunitas seperti (PPMKI) adalah menjaga agar kendaraan tetap bisa dilestarikan agar penerus kita generasi muda tetap bisa melihat membaca sejarah peradaban manusia lewat peninggalan peninggalan yang ada.
"Jadi kita menjaga kebudayaan, peradaban yang ditinggalkan dari waktu ke waktu sejarah transportasi masyarakat dunia dimulai dengan mobil uap kemudian bensin listrik nanti akan ada teknologi nuklir hijau itulah perjalanan peradaban yang dilalui oleh sistem transportasi kita," sebutnya.
Ia menyebut saat ini aset-aset peninggalan sejak zaman kolonial belanda sampai pendudukan Jepang kurang lebih ada 53 ribu mobil kuno, tapi yang selamat kurang lebih. "Sekitar 20 ribuan dan yang jalan setengahnya di antaranya ada di teman-teman PPMKI," katanya.
Ia menekankan pelestarian mobil kuno sebagai peninggalan peradaban untuk bisa diketahui oleh generasi muda saat ini dan mendatang.
"Kita akan ucapkan selamat tinggal kepada BBM selamat tinggal kepada listrik tetapi tidak boleh ucapkan selamat tinggal kepada mobil-mobil peradaban yang ditinggalkan pecinta mobil kuno sejak zaman kolonial hingga Jepang," tutupnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rob