Kenali Diri Sendiri untuk Hindari Gangguan Kesehatan Mental
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Mengenal diri sendiri menjadi salah satu cara utama untuk menghindari gangguan kesehatan mental, terutama di era digital yang berkembang pesat dengan pengaruh media sosial yang semakin besar.
Psikolog klinis RSUD Wangaya Denpasar, Nena Mawar Sari, mengungkapkan pentingnya kesadaran diri dalam menghadapi berbagai konten yang muncul di dunia maya. Hal ini disampaikannya dalam Webinar Series of Communication bertajuk Strategi Komunikasi Kesehatan Mental di Era Digital yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Hindu, Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Selasa (25/2/2025).
Nena menjelaskan bahwa mengenali diri sendiri adalah fondasi utama dalam membangun ketahanan mental. Menurutnya, manusia tidak bisa mengontrol informasi apa yang akan muncul di media sosial, tetapi dengan memiliki kesadaran diri yang kuat, seseorang dapat memilah mana konten yang baik atau buruk bagi dirinya.
"Dengan mengenal diri kita, menyadari diri kita, apapun yang kita konsumsi di luar sana bisa dipilah mana yang mau dikonsumsi, mana yang tidak," jelasnya.
Lebih lanjut, Nena menekankan bahwa seseorang yang memiliki trauma perlu menyembuhkan diri terlebih dahulu, bukan dengan menghilangkan konten yang memicu trauma tersebut. Jika sumber trauma dalam diri sudah teratasi, maka konten serupa tidak akan lagi berdampak negatif secara emosional.
"Tentu fondasinya adalah mengenal dan menyadari diri sendiri dengan cara sederhana yaitu bertanya apa yang menjadi kesukaan kita, apa yang kita tidak suka, apa yang membuat kita bahagia atau tidak tanpa pengecualian. Ini bisa menghindarkan kita dari gangguan kesehatan mental," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Hindu Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, menyoroti bahwa kesehatan mental di era digital merupakan isu penting yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurutnya, berbagai tantangan dan peluang yang muncul akibat perkembangan teknologi digital berpengaruh langsung terhadap kesehatan mental masyarakat.
"Tidak mengkhusus hanya di generasi muda, tapi juga semua generasi mengalami situasi yang sejenis," sebutnya.
Di sisi lain, Hendrawathy Putri juga mengungkapkan bahwa teknologi digital membawa dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Kehadiran teknologi mempermudah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, terutama sejak pandemi Covid-19.
"Bisa menggunakan aplikasi virtual seperti Zoom Meeting," imbuhnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls