search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Permintaan Sapi Bali Meningkat Jelang Idulfitri, Jembrana Perketat Pengawasan
Selasa, 11 Maret 2025, 16:23 WITA Follow
image

beritabali/ist/Permintaan Sapi Bali Meningkat Jelang Idulfitri, Jembrana Perketat Pengawasan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Menjelang Hari Raya Idulfitri, permintaan sapi Bali mengalami peningkatan signifikan, terutama dari luar daerah.

Kualitas daging sapi Bali yang sudah diakui menjadi faktor utama tingginya permintaan ini. Untuk memastikan kesehatan dan kualitas daging sapi tetap terjaga, langkah pencegahan terhadap penyakit, terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), terus diperketat.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, mengatakan populasi sapi Bali tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi dalam mencukupi kebutuhan daging sapi nasional.

"Menjelang hari raya, permintaan daging sapi meningkat, sehingga kesehatan ternak harus dijaga," ujarnya, Selasa (11/3/2025).

Sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular dan meningkatkan produksi ternak, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana memberikan pelayanan kesehatan hewan terpadu. Pelayanan ini meliputi vaksinasi PMK, pemberian vitamin dan obat cacing, penyemprotan disinfektan, pemeriksaan kebuntingan, serta inseminasi buatan.

Sumber Wijaya menegaskan, Jembrana pernah menghadapi ancaman penyakit sapi yang dikenal sebagai "Penyakit Jembrana," yang pertama kali ditemukan di daerah ini. Namun, berkat upaya penanganan dari pemerintah provinsi dan pusat, kini Jembrana telah bebas dari penyakit tersebut.

"Penyakit Jembrana sudah tidak ada di Jembrana," tegasnya.

Selain itu, munculnya PMK sempat mengancam kesehatan hewan ternak di Bali. Namun, sebagai daerah tujuan wisata dunia, pemerintah pusat memberikan perhatian khusus dalam pengobatan dan pencegahan PMK melalui vaksinasi massal. "Jembrana saat ini zero kasus PMK. Pemerintah terus memastikan kesehatan ternak tetap terjaga," tambahnya.

Pihaknya juga mengimbau para pedagang sapi yang menjual ke luar Bali agar mengutamakan membeli sapi dari peternak lokal Jembrana. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sapi di daerah. "Kami menjamin kesehatan ternak dan harga tetap stabil," katanya.

Saat ini, populasi sapi di Jembrana mencapai 37 ribu ekor. Sepanjang tahun 2025, vaksinasi telah mencapai target 100 persen, yakni sebanyak 7.200 ekor sapi. Rinciannya, Januari sebanyak 1.200 ekor, Februari 4.500 ekor, dan Maret 1.500 ekor.

Dari pantauan di lapangan, vaksinasi massal untuk sapi kali ini dipusatkan di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Sebanyak 145 ekor sapi divaksinasi sebagai bagian dari target 1.500 ekor sapi yang harus divaksin oleh Pemerintah Provinsi Bali pada Maret 2025.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami