search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lima Tahun Berjuang Melawan Gagal Ginjal, Armika Bertahan Berkat Program JKN
Kamis, 13 Maret 2025, 21:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Lima Tahun Berjuang Melawan Gagal Ginjal, Armika Bertahan Berkat Program JKN.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat bagi I Wayan Armika (57) untuk berjibaku melawan penyakit gagal ginjal. Pria asal Desa Belusung Kaja, Gianyar yang berprofesi sebagai tukang bangunan ini harus menjalani hemodialisis atau cuci darah setiap dua minggu sekali di salah satu rumah sakit Kabupaten Gianyar. 

Setiap sesi hemodialisis yang dijalani memakan waktu selama lima jam, menguras tenaga dan tentu saja biaya yang tidak sedikit. Namun, Armika mampu bertahan berkat adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menanggung seluruh biaya pengobatannya selama lima tahun terakhir.

Kisahnya dimulai dari sebuah insiden tak terduga, Armika terpeleset dan terjatuh saat sedang mandi. Tidak hanya menyebabkan memar, tetapi juga memicu pendarahan akibat kebocoran pada kandung kemihnya. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat. 

Sesampainya di rumah sakit, ia segera dibawa menuju ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), sementara anaknya bergerak cepat menuju loket administrasi untuk mendaftarkan pengobatan di loket registrasi.

“Saat itu saya hanya berbekalkan KTP saja, terburu-buru ke rumah sakit karena saya tak kuasa menahan sakit. Syukur JKN saya aktif dan langsung ditangani saat sampai di IGD,” ungkap Armika saat ditemui di kediamannya pada Senin (17/02).

Pendarahan yang dialaminya mengharuskan Armika menjalani operasi dan harus dirawat inap untuk memulihkan kondisinya. Selama menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Kabupaten Gianyar, ia merasa bahwa pelayanan yang diterima begitu baik.

“Sedari awal saya sampai di rumah sakit, tidak ada kendala yang saya alami. Dokter dan petugas begitu sigap saat menangani saya. Bahkan, saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena seluruh biaya pengobatan saya sudah ditanggung JKN," katanya.

Setelah menjalani operasi, Armika menyadari ada sesuatu hal yang berbeda pada tubuhnya. Rasa ingin buang air kecil berkurang drastis. Bahkan seringkali ia tidak menyadari bahwa air urinnya mengucur keluar, sehingga ia harus menggunakan pampers selama dua tahun. Beberapa tahun berselang, Armika kembali merasakan sakit hebat di area pinggangnya, lantas ia kembali ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya.

“Saya terkejut ketika dokter menyatakan bahwa saya mengalami gagal ginjal dan harus rutin menjalani cuci darah. Sempat terpikirkan tentang biaya cuci darah yang tidak murah. Namun, dokter mengatakan kalau layanan hemodialisis sudah ditanggung JKN. Saya jadi lega, karena selama ini saya sangat bergantung dengan JKN," tuturnya.

Sejak dinyatakan mengalami gagal ginjal, aktivitas Armika tak seleluasa seperti sedia kala. Tak memungkinkan lagi baginya untuk melakukan pekerjaan berat, terlebih profesinya sebagai tukang bangunan mengandalkan kekuatan fisik. Armika memilih untuk fokus beristirahat dan berobat. Meski harus berdamai dengan rutinitas cuci darah, ia tetap tabah meneruskan hidupnya, terlebih lagi JKN menjamin biaya pengobatannya.

Armika yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah daerah berharap Program JKN ini agar terus berlanjut. Hal ini tak terlepas dari manfaat yang telah ia peroleh dari program tersebut selama lima tahun.

“Di masa sulit seperti ini, saya masih bersyukur karena terdaftar sebagai peserta JKN. Setidaknya, saya bisa fokus dengan pengobatan yang saya jalani dan tidak perlu memikirkan soal biaya pengobatan karena seluruh biaya tersebut ditanggung oleh JKN. Berkat adanya Program JKN, saya bisa berjuang sampai saat ini,” ucapnya mengakhiri perbincangan.

Editor: Redaksi

Reporter: BPJS Klungkung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami