search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pahami 5 Tipe Order Kripto Ini Biar Nggak Salah Langkah!
Sabtu, 19 April 2025, 20:27 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Pahami 5 Tipe Order Kripto Ini Biar Nggak Salah Langkah!

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Saat kamu memutuskan untuk trading kripto, ada hal yang jauh lebih penting dari sekadar menekan tombol "beli" atau "jual". Di balik layar exchange, ada beragam tipe order yang dirancang untuk memberi kamu kontrol lebih atas strategi, risiko, dan waktu eksekusi. 

Sayangnya, banyak pemula melewatkan hal ini, dan akhirnya mengambil posisi yang salah — hanya karena tidak tahu pilihan yang tersedia.

Apalagi kalau kamu rutin memantau harga Bitcoin hari ini, tentu kamu ingin bisa masuk dan keluar market dengan cara paling efisien.

Yuk, kenali 5 jenis order paling umum yang digunakan trader kripto di berbagai exchange. Dengan memahami fungsi dan perbedaannya, kamu bisa membuat keputusan yang lebih tepat bukan karena FOMO, tapi karena strategi yang matang.

5 Jenis Tipe Order Kripto

1. Market Order: Eksekusi Cepat Sesuai Harga Pasar

Market order adalah jenis order paling sederhana sekaligus paling cepat dieksekusi. Kamu cukup menentukan jumlah kripto yang ingin dibeli atau dijual, dan sistem akan mencocokkan order-mu dengan harga terbaik yang tersedia saat itu juga.

Kelebihan: Instan, cocok untuk kamu yang butuh masuk/keluar market dengan cepat.

Kekurangan: Tidak ada kendali atas harga — bisa jadi kamu beli lebih mahal atau jual lebih murah dari ekspektasi.

Gunakan market order saat volatilitas rendah atau kamu sedang mengejar momentum jangka pendek.

2. Limit Order: Kendali Penuh atas Harga

Berbeda dari market order, limit order memungkinkan kamu menentukan sendiri harga beli atau jual. Misalnya, kamu mau beli ETH hanya jika harganya turun ke $3.000 — maka tinggal buat limit order di harga tersebut dan tunggu sampai tereksekusi.

Kelebihan: Memberi kendali penuh atas harga.

Kekurangan: Tidak selalu tereksekusi jika harga pasar tidak pernah menyentuh batas yang kamu tetapkan.

Limit order cocok untuk trader yang sabar dan punya strategi masuk/keluar harga spesifik.
 
3. Stop Order: Perlindungan dari Kerugian Mendadak

Stop order, atau biasa dikenal sebagai stop-loss, adalah jenis order yang hanya aktif ketika harga menyentuh batas tertentu. Misalnya, kamu beli BTC di $65.000 dan ingin mencegah kerugian besar jika harga turun, maka bisa pasang stop order jual di $60.000.

Begitu harga menyentuh $60.000, order jual akan aktif — biasanya sebagai market order — dan langsung dieksekusi.

Kelebihan: Memberi perlindungan otomatis dari penurunan drastis.

Kekurangan: Tidak menjamin harga eksekusi terbaik (karena menggunakan market order setelah trigger).

Stop order berguna banget saat kamu tidak bisa mantau market 24/7.

4. Stop-Limit Order: Versi Lebih Canggih dari Stop Order

Kalau kamu ingin kombinasi antara perlindungan dan kendali harga, maka stop-limit order bisa jadi solusi. Mekanismenya mirip stop order, tapi setelah trigger, sistem akan membuat limit order, bukan market order.

Contoh:
- Stop price: $60.000

- Limit price: $59.800

Jadi begitu harga BTC jatuh ke $60.000, sistem akan membuat order jual dengan batas minimal di $59.800.

Kelebihan: Ada perlindungan sekaligus kendali atas harga minimum.

Kekurangan: Bisa jadi tidak tereksekusi jika harga terus jatuh dan melewati limit.

5. Trailing Stop Order: Mengunci Profit saat Harga Naik

Trailing stop order cocok untuk kamu yang ingin “mengikuti tren naik” tapi tetap mengunci profit saat harga berbalik. Order ini akan bergerak mengikuti harga tertinggi, dan baru aktif saat harga turun dengan persentase tertentu.

Contoh: trailing stop 5% → Jika BTC naik ke $70.000, trailing stop akan aktif di $66.500 (5% di bawahnya). Jika harga terus naik, stop-nya juga naik. Tapi jika harga turun 5% dari puncak, order akan tereksekusi.

Kelebihan: Cocok untuk profit-taking otomatis.

Kekurangan: Perlu pemahaman teknis, dan tidak semua exchange menyediakan fitur ini.

Trailing stop sering digunakan oleh trader berpengalaman untuk memaksimalkan tren positif tanpa harus mantengin chart terus.

Kesimpulan

Dalam dunia kripto yang bergerak cepat dan fluktuatif, memahami jenis-jenis order bisa jadi pembeda antara panik dan percaya diri. Jangan cuma terpaku pada harga semata — pahami juga cara terbaik untuk eksekusi order, sesuai dengan tujuan dan toleransi risikomu.

Kalau kamu ingin makin paham soal strategi trading dan pengelolaan risiko, coba cek berbagai sumber belajar dari akademi kripto yang membahas hal-hal teknis dengan bahasa sederhana.

Trading bukan soal menang cepat, tapi soal eksekusi yang tepat.

FAQ

1. Apakah semua exchange menyediakan semua tipe order di atas?
Tidak selalu. Exchange spot biasanya hanya menyediakan market dan limit order, sedangkan futures/derivatif punya lebih banyak tipe order seperti stop-limit dan trailing stop.

2. Apa tipe order terbaik untuk pemula?
Limit order cocok untuk pemula karena memberi kontrol harga dan menghindari kejutan dari market order.

3. Apakah bisa menggunakan beberapa tipe order sekaligus?
Bisa, tergantung platform-nya. Beberapa exchange memungkinkan kombinasi order untuk strategi yang lebih kompleks.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami