Wabup Buleleng Tinjau Proyek Jalan Desa Pakisan, Pastikan Kualitas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait kondisi jalan penghubung Banjar Dinas Klandis dan Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, Selasa sore (13/5), turun langsung meninjau proyek tersebut.
Ditemui seusai berjalan kaki menyusuri proyek revitalisasi jalan, Supriatna menegaskan bahwa proyek ini belum selesai dikerjakan dan masih dalam proses pemeliharaan.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus memantau penyelesaian proyek hingga kualitas pengaspalannya benar-benar sesuai dengan spesifikasi kontrak yang disepakati antara Pemkab Buleleng dengan pelaksana proyek.
Supriatna memaparkan beberapa faktor penyebab proyek jalan ini belum tuntas. Mulai dari kondisi medan yang ekstrem, banyak tanjakan dan tikungan tajam, hingga curah hujan tinggi selama pengerjaan. Ditambah lagi, proyek berada di daerah pegunungan serta beberapa kali mengalami longsor.
"Pemkab Buleleng melalui Dinas PU, Konsultan, dan pelaksana Pekerjaan sudah terus melakukan perbaikan-perbaikan supaya kondisi jalan ini bisa selesai baik sesuai harapan. Tapi perlu diakui bahwa pengerjaannya memang tingkat kesulitannya lebih tinggi," papar Supriatna.
Proyek jalan sepanjang 3,5 kilometer ini sangat dibutuhkan masyarakat setempat untuk mendekatkan akses antar dusun. Dengan anggaran Rp5,9 miliar, proyek ini semestinya selesai pada Desember 2024. Namun, berbagai hambatan membuat penyelesaiannya mundur.
Dalam kesempatan itu, Wabup Supriatna menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah ikut mengawasi proyek pemerintah.
"Tapi apapun itu tetap dari kami Pemerintah Buleleng khususnya Dinas PU dan juga pelaksana pekerjaan berkomitmen untuk melaksanakan menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan TOR yang ada, dan sesuai dengan spesifikasi pelaksanaan kegiatan. Tentu harapan kami ini supaya bisa diselesaikan dengan baik walaupun memang sekarang ini sudah lewat masa kerjanya," ucap Supriatna.
Selain itu, Supriatna menginstruksikan Dinas PUTR Buleleng dan pemerintah desa memasang rambu peringatan. Medan jalan yang ekstrem dinilai berbahaya bagi pengendara yang belum terbiasa melintas.
"Plang bagi pengendara yang memang belum pernah lewat sini supaya tidak direkomendasikan melewati jalan ini karena sangat-sangat berbahaya. Bagi yang belum pernah melewati jalan ini apalagi kendaraan matic. Untuk keamanan dan tidak adanya kecelakaan di ruas jalan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Ekaputra menegaskan pengerjaan proyek masih berlangsung, dengan progres fisik mencapai 85 persen. Baru 30 persen dana yang dicairkan ke kontraktor.
"Ini belum kita lunasi. Nanti setelah selesai pekerjaan, baru kita bayar sisi anggaran. Kualitas juga kita akan tetap uji. Cek mutu di lab. Sehingga memenuhi spek-spek yang ada di kontrak. Jadi ini belum tuntas. Nanti kita baru serah terima setelah tuntas dan spesifikasinya memenuhi syarat seperti itu," tegasnya.
Senada, Komang Suwanta, Manager Lapangan PT Reksa Tiga Mitra selaku pelaksana proyek, mengakui medan berat dan curah hujan menjadi kendala utama penyelesaian.
"Dengan medan yang seperti ini, sempat tertunda atau mungkin membuat molor waktu. Loading material kami, tentunya ya kembali karena medan dan cuaca itu. Juga dari sisi volume, tidak bisa penuh. Itu pun kami tempuh dengan waktu hampir 1,5 jam karena harus putar lewat Rendetin. Tapi tegas bisa saya sampaikan terkait dengan viralnya kemarin ya. Artinya tanpa diviralkan juga kita pasti akan perbaiki," tegasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Buleleng