search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Jamin Tiga Desa Terdampak LNG Tak Dirugikan
Kamis, 5 Juni 2025, 09:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Koster Jamin Tiga Desa Terdampak LNG Tak Dirugikan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmennya untuk melindungi kepentingan masyarakat di tiga desa terdampak pembangunan terminal Liquefied Natural Gas (LNG) di Pantai Sidakarya, Denpasar Selatan. 

Ketiga desa tersebut adalah Pulau Serangan, Desa Intaran, dan Desa Sidakarya. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan terbuka di Gedung Kerthasaba, Jayasabha, Denpasar pada Rabu (4/6), yang dihadiri tokoh masyarakat, perangkat desa adat, serta perwakilan PT Dewata Energi Bersih.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster menyampaikan bahwa pembangunan terminal LNG merupakan bagian dari program Bali Mandiri Energi Bersih yang bertujuan memperkuat ketahanan energi daerah, mendukung pencapaian Net Zero Emission 2045, serta menjaga lingkungan dan pariwisata Bali.

"Bali adalah pulau kecil, destinasi wisata dunia, tidak boleh tergantung pada energi dari luar. Kita harus mandiri dengan energi bersih," tegas Gubernur Koster.

Sejumlah perwakilan masyarakat menyampaikan kekhawatiran tentang dampak keamanan, kerusakan ekosistem laut, hingga potensi terganggunya mata pencaharian nelayan. Menjawab hal tersebut, Koster menegaskan bahwa seluruh proses telah melalui kajian menyeluruh oleh tim AMDAL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Beberapa hal penting yang disampaikan seperti jalur kapal tidak melewati terumbu karang aktif, kapal pengangkut LNG hanya datang setiap 42 hari, dan proses bongkar muat selesai dalam 24 jam. Pipa gas dipasang di kedalaman 15 meter, di bawah akar mangrove tanpa merusak ekosistem. Selain itu, LNG berbeda dengan LPG karena tidak mudah meledak, dan jika bocor langsung menguap di udara.

Gubernur Koster memastikan seluruh proses pembangunan akan melibatkan masyarakat secara aktif dan terbuka.

"Saya tidak akan membiarkan pembangunan merugikan masyarakat atau represif. Semua proses harus jelas dan benar. Ini prinsip saya sebagai Gubernur untuk menjaga Gumi Bali," ucapnya.

Lebih lanjut, proyek ini juga diharapkan memberi manfaat ekonomi bagi tiga desa adat terdampak, di antaranya melalui peluang pendapatan dari penataan kawasan, pengelolaan dermaga wisata, hingga kerjasama BUMDes dan BUMDA.

Terminal LNG ini akan terkoneksi dengan PLTG Pesanggaran dan pembangkit baru di perbatasan Denpasar-Gianyar, berkapasitas total 1.550 MW pada 2029.

Program Bali Mandiri Energi merupakan upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sumber energi bersih, mengurangi ketergantungan batu bara dan solar, serta mendukung pariwisata berkelanjutan.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami