Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBMKG Ungkap Penyebab Gelombang Tinggi di Waterblow Nusa Dua
BERITABALI.COM, BADUNG.
Daya Tarik Wisata (DTW) Waterblow Nusa Dua resmi ditutup sementara sejak Rabu, 6 Agustus 2025 akibat gelombang laut tinggi yang menghantam kawasan tersebut.
Penutupan ini dilakukan oleh pihak pengelola kawasan, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai upaya antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan wisatawan dan fasilitas umum di pesisir selatan Bali.
“Langkah ini diambil demi keselamatan pengunjung serta menjaga keamanan kawasan suci dan fasilitas umum di sekitar Waterblow,” ujar General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/8/2025) di Nusa Dua, Badung.
BMKG Wilayah III Denpasar memperingatkan adanya gelombang tinggi yang dipicu oleh tekanan udara tinggi dari Australia yang bergerak menuju selatan Indonesia.
“Kecepatan angin dari arah timur juga turut memengaruhi ketinggian gelombang, yang dalam pantauan kami mencapai antara 2 hingga 4 meter,” ujar Riski Dwi Saputro, Prakirawan Cuaca BMKG Denpasar, Kamis (7/8/2025).
Ia menyebutkan bahwa kondisi ini merupakan bagian dari siklus cuaca alamiah yang berulang. Masyarakat diimbau agar tetap waspada, aktif memantau prakiraan cuaca, dan menghindari aktivitas laut dalam beberapa hari ke depan.
BMKG juga memprediksi potensi gelombang di atas 2 meter masih bisa terjadi hingga 2–3 hari ke depan, khususnya di wilayah perairan selatan Bali.
Dalam upaya mitigasi risiko, ITDC memperketat pengamanan di dua titik utama:
1. Pulau Peninsula: Penempatan personel tambahan di sekitar Waterblow dan Pura Bias Tugel, pemasangan rambu peringatan, serta koordinasi dengan pengempon pura.
2. Pulau Nusa Dharma: Peningkatan patroli di jalur pejalan kaki dan pantai, penyiagaan personel untuk mencegah akses ke titik rawan, serta penyesuaian rute pengunjung jika kondisi memburuk.
"Saat ini, situasi masih terkendali dengan laporan adanya kerusakan ringan di sekitar area Waterblow," cetusnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
