Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comKarhutla Bukit Payang Kintamani, 15 Are Hutan Konservasi Terbakar
BERITABALI.COM, BANGLI.
Lahan hutan konservasi di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli mengalami kebakaran pada Sabtu (13/9/2025).
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di dua lokasi, yakni Blok Toya Bungkah dan Blok Seked, dengan total luas lahan sekitar 15 are.
Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, saat dikonfirmasi Minggu (14/9/2025) mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 WITA. Setelah menerima laporan, tim gabungan dari BPBD dan Damkar Bangli langsung menerjunkan satu unit mobil pemadam ke lokasi.
Berkat kerjasama seluruh pihak terkait, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.35 WITA.
Baca juga:
Karhutla Landa Jalur Pendakian Gunung Semeru
“Kebakaran terjadi di Blok Toya Bungkah dengan luas lahan terbakar sekitar 10 are dan di Blok Seked sekitar 5 are. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan masyarakat,” katanya.
Untuk memastikan api benar-benar padam, petugas gabungan terus melakukan pengawasan intensif sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ia menambahkan, lahan hutan konservasi di TWA Gunung Batur Bukit Payang Kintamani merupakan daerah yang sangat rawan terjadi kebakaran, mengingat kondisi tandus sehingga rumput maupun ranting pohon kering dan mudah terbakar.
Pihaknya pun mengimbau seluruh pihak yang beraktivitas di kawasan tersebut agar lebih berhati-hati.
“Jangan sembarangan menyalakan api ataupun membuang rokok sembarangan, karena dengan lahan yang kering disertai angin kencang akan mempermudah terjadinya kebakaran hutan,” ujarnya.
Hingga saat ini penyebab terjadinya kebakaran masih dalam penyelidikan. Masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadaan karena banyak semak belukar kering di sekitar lokasi yang mudah terbakar.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
