Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBupati Adi Arnawa Salurkan Bantuan Banjir di Kuta, Tegaskan Pembangunan Harus Seimbang dengan Ekologi

beritabali/ist/Bupati Adi Arnawa Salurkan Bantuan Banjir di Kuta, Tegaskan Pembangunan Harus Seimbang dengan Ekologi.
BERITABALI.COM, BADUNG.
Sebagai wujud kepedulian terhadap warga terdampak banjir, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyalurkan bantuan logistik sekaligus meninjau langsung penanganan pascabencana di Kecamatan Kuta, Minggu (14/9).
Bantuan berupa paket sembako itu diserahkan di Posko Penanganan Bencana, Kantor Camat Kuta. Selain langkah tanggap darurat, penyerahan bantuan ini juga dijadikan momentum refleksi untuk memperkuat tata kelola ruang, mitigasi bencana, dan keberlanjutan lingkungan hidup di Kabupaten Badung.
Bupati menekankan pentingnya akurasi data dalam distribusi bantuan. Ia menginstruksikan Camat beserta jajaran untuk segera melengkapi dan menyampaikan data terbaru melalui BPBD.
“Bencana ini merupakan peringatan keras bagi kita semua. Selain menyalurkan bantuan, kami hadir untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Ke depan, pola hidup dan perilaku kita harus berubah, lebih berpihak pada kelestarian lingkungan. Data yang akurat menjadi pondasi utama dalam menentukan efektivitas kebijakan intervensi di lapangan,” ujar Adi Arnawa.
Sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Gubernur Bali, Adi Arnawa menegaskan pembangunan di Kabupaten Badung ke depan harus mengedepankan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan daya dukung lingkungan.
“Kita tidak boleh lagi hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Tanpa ekologi yang terjaga, keberlanjutan pembangunan dan citra Badung sebagai destinasi wisata internasional akan terancam,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan banjir kali ini tidak hanya dipicu curah hujan ekstrem, tetapi juga diperparah penyempitan saluran air di kawasan Sentral Parkir Kuta. Pemerintah telah menyiapkan rencana pembebasan lahan warga seluas satu are pada 2026 dengan anggaran Rp6 miliar agar aliran air menuju laut lebih lancar.
Selain itu, Pemkab Badung juga berkomitmen melakukan penghijauan di hulu sungai, pembangunan sodetan baru, serta evaluasi izin bangunan di bantaran sungai yang berpotensi mempersempit aliran.
Pentingnya peran masyarakat juga ditekankan. “Masalah sederhana seperti sampah justru menimbulkan dampak besar. Pemerintah telah menyiapkan fasilitas pengelolaan seperti TPS3R dan TPST. Namun, tanpa budaya disiplin lingkungan, seluruh fasilitas tersebut tidak akan efektif,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Badung, I Wayan Darma, melaporkan hingga 13 September 2025 terdapat 73 kepala keluarga terdampak banjir di Kecamatan Kuta, terdiri dari 50 keluarga di Kelurahan Kuta dan 23 keluarga di Kelurahan Legian. Jumlah ini masih berpotensi bertambah sesuai pembaruan data.
“Pasca banjir, Pemkab Badung melalui instansi terkait telah melakukan penanganan secara masif, terutama pendataan kerusakan bangunan, infrastruktur jalan, serta kegiatan pembersihan. Berdasarkan data tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan terhadap bangunan warga yang terdampak guna meringankan beban masyarakat,” jelasnya.
Selain di Kecamatan Kuta, distribusi bantuan juga disalurkan untuk warga terdampak di Kuta Utara melalui Kantor Lurah Kerobokan (50 penerima manfaat) dan Mengwi melalui Kantor Desa Mengwitani (52 penerima manfaat).
Penyerahan bantuan turut dihadiri Ketua DPRD Badung I Gst Anom Gumanti, Anggota DPRD I Nyoman Graha Wicaksana dan I Wayan Puspa Negara, Kadiskes dr. Made Padma Puspita, Camat Kuta D. Ngr Bayudhewa, serta para lurah se-Kecamatan Kuta.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Badung
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
