Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comAgus Samijaya Raih Doktor, Soroti Kapitalisasi Tanah dan Nasib Petani
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Agus Samijaya berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum dari Universitas Udayana. Dalam disertasinya, ia mengangkat isu krusial mengenai kapitalisasi tanah, reforma agraria, dan kesejahteraan rakyat.
“Soal kapitalisasi tanah ini hampir terjadi di semua wilayah. Secara struktural, Indonesia banyak tekanan dari negara-negara besar karena kita tergabung di World Trade Organization dan World Bank,” ujar Agus Samijaya.
Disertasinya berjudul “Rekonseptualisasi Badan Bank Tanah Dalam Mewujudkan Reforma Agraria Untuk Kesejahteraan Rakyat” yang menekankan pentingnya sinergi antara Bank Tanah dan agenda reforma agraria. Fokus utamanya adalah distribusi tanah kepada petani dan masyarakat miskin.
“Bank Tanah itu penting, tetapi agendanya harus bersinergi dengan reforma agraria. Itu mencakup pemberian aset kepada para petani dan kaum miskin kota,” jelasnya.
Penelitian Agus menunjukkan 27 juta jiwa masyarakat miskin di Indonesia adalah petani, sebagian besar tinggal di pedesaan. Jika Bank Tanah dan reforma agraria berjalan beriringan, ketahanan pangan nasional diyakini akan semakin kuat.
“Jika bank tanah bersinergi dengan reforma agraria, ini bisa berdampak pada menguatnya ketahanan pangan kita. Arahnya adalah membangun kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Bali, Pariwisata, dan Krisis Pertanian
Dalam konteks Bali, Agus menyoroti risiko investasi yang tidak terkontrol. Konsentrasi ekonomi di sektor pariwisata Bali Selatan membuat perekonomian sangat rentan, terutama saat pandemi Covid-19.
“Regulasi pemerintah daerah harus berpihak kepada sektor pertanian. Tidak semata-mata pada pariwisata agar ada diversifikasi,” tuturnya.
Ia juga menyinggung fenomena banjir di Denpasar yang diduga akibat berkurangnya lahan resapan air. Menurutnya, alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan beton tanpa kendali memperburuk kerentanan lingkungan.
“Petani kita masih tergantung pada ijon dan tengkulak. Sektor perbankan lemah mendukung pertanian. Hal ini harus ditata, negara harus hadir,” ungkapnya.
Kritik atas Sistem Perbankan
Agus menilai sistem perbankan gagal memberikan akses modal bagi petani. Akibatnya, mereka terjebak pada rentenir dan tengkulak.
“Sektor perbankan itu tidak mau membangun pertanian. Petani-petani kita seperti hidup segan mati tak mau karena ketika panen, harga anjlok,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar sistem subak sebagai warisan budaya Bali tidak hilang akibat investasi yang tidak terkontrol.
“Jangan sampai sistem subak di Bali yang begitu agung mati. Itu akibat proses investasi yang tidak terkontrol, baik dalam konteks perizinan maupun tata ruang,” tegasnya.
Ajakan untuk Kebijakan Bijak
Agus menekankan pentingnya perlindungan ekologi dan kesejahteraan rakyat. Ia mengingatkan banjir besar di Denpasar harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.
“Bencana banjir di Denpasar kemarin bisa jadi hikmah. Kita harus meneliti, mengapa kota yang tidak pernah banjir, kini diterjang air bah,” terangnya.
Dalam penutupannya, Agus memberi penghormatan kepada petani dan nelayan yang ia sebut sebagai pahlawan pangan Indonesia.
“Pahlawan pangan adalah petani dan nelayan. Mereka yang memberi nutrisi, tetapi kita sering abai. Perlindungan masyarakat adat dan wilayah juga harus diutamakan,” ungkapnya.
Tim Penguji Disertasi Doktor
Sidang terbuka promosi doktor Agus Samijaya melibatkan tim penguji yang terdiri dari para ahli. Berikut adalah daftar nama tim penguji tersebut:
1. Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, SH, MHum (Ketua Sidang / Ko Promotor I / Penguji)
2. Prof. Dr. I Putu Sudarma Sumadi, SH, SIU (Promotor / Penguji)
3. Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH, M.Kn (Ko Promotor II / Penguji)
4. Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M (Penguji Eksternal)
5. Prof. Dr. I Nyoman Suyatna, SH, M.H (Penguji)
6. Prof. Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH, M.Hum (Penguji)
7. Dr. I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, SH, M.Kn (Penguji)
8. Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH, M.Kn, Ph.D (Penguji)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
