Badai Matahari Besar Meluncur ke Bumi, Ini Dampaknya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Badai Matahari diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan. Bagaimana dampaknya kepada Bumi?
Peringatan tersebut diungkapkan oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Meteorologi Inggris atau British Met Office.
Namun lembaga tersebut menyatakan tidak perlu khawatir dengan aktivitas tersebut. Sebab badai Matahari disebut tidak akan menyebabkan kerusakan pada Bumi, dikutip dari Science Alert, Rabu (16/3/2022).
Bumi dilaporkan sudah lebih dulu dilanda badai geomagnetik ringan serta sedang dalam beberapa hari terakhir. Badai tersebut masuk dalam kategori G1 dan G2 dalam skala 5, G5 merupakan yang paling ekstrem.
Dampak dari badai tersebut kemungkinan akan mempengaruhi sinyal radio frekuensi tinggi di lintang tinggi. Perlu adanya tindakan korektif disiapkan bagi satelit karena pergeseran lokasi.
Kemungkinan lain adalah adanya fluktuasi jaringan listrik dan beberapa gangguan pada aktivitas hewan yang bermigrasi.
Selain itu masyarakat Bumi bisa melihat adanya peningkatan aurora borealis dan australis. "Ada kemungkinan peningkatan pada aurora oval pada waktu-waktu selama 13 dan 14 Maret sebagai akibat dari dua Coronal Mass Ejections (CME) dan aliran kecepatan tinggi lubang koronal yang tiba di Bumi," kata British Met Office.
Pertunjukan aurora tersebut dapat dilihat pada garis lintang 55 derajat di setiap kutub.
Sebagai informasi, badai Matahari merupakan cuaca antariksa yang cukup normal terjadi setiap kali Matahari tumbuh lebih aktif. Oleh karena itu CME dan angin Matahari menyebabkan gangguan pada medan magnet Bumi dan atmosfer bagian atas.(sumber: cnbcindonesia.com)
Reporter: bbn/net