Film action berjudul "Tanpa Ampun" kini mulai diputar di seluruh Bioskop di Indonesia sejak Kamis 2 Februari 2023. 

Film layar lebar ini diangkat dari kisah nyata tentang keberhasilan jajaran Polda Bali menangkap aksi perampokan oleh segerombolan turis asing yang berkedok berlibur di Bali. 

Para turis asal Rusia ini dikenal sebagai perampok lintas negara dan sadis. Bahkan, penangkapan ini terbilang sulit dan lama hingga membuat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Petrus Reinhard Golose yang sebelumnya menjabat Kapolda Bali harus ekstra keras mengungkap kasus ini. 

Film ini disutradarai oleh Muhammad Yusuf dan dibintangi oleh Verdy Bhawanta, Franki Darmawan, Daniel Immanuel Octavianus, Ivan Golofaev, Kristin Krishtovoso, dan Evgeniy Podnesbesniy. Film ini menceritakan perihal perampokan yang berlangsung tahun 2017 hingga 2019. 

Kisah nyata ini diangkat dari aksi perampokan money changer di Jalan Baypas Ngurah Rai, Kedonganan, Kuta yang dirangkai dalam aksi penyerangan dan perampasan senjata laras panjang milik seorang anggota Brimob Polda Bali yang sedang berjaga di Hotel Ayana, Jimbaran, Kuta Selatan. 

Dalam aksi perampokan ini kawanan perampok menggunakan senjata api dan gas beracun untuk melumpuhkan para korban, satpam dan pegawai money changer. 

Melihat aksi ini sudah sangat meresahkan, Komjen Golose yang getol memberantas premanisme, ormas dan pemberantasan narkoba di Bali ini menugaskan Satgas Counter Transnasional and Organizer Crime atau Satgas CTOC Polda Bali bergerak cepat melakukan pengejaran. 

Diketahui, Satgas CTOC ini merupakan orang-orang pilihan dan memiliki spesialis khusus. Bahkan, mereka pun turut menjadi pemeran dalam film yang menegangkan tersebut. Hingga kasus perampokan ini diungkap tuntas di tahun 2019. 

Penanyangan perdana film ini ditonton langsung oleh Komjen Pol Golose dan Brigjen Pol Ruddi Setiawan yang sebelumnya menangani kasus tersebut saat menjabat Kapolresta Denpasar. Kedua jenderal di kepolisian itu menonton bareng bersama jajaran Polda Bali dan BNN se-Bali di Mall Level 21, Denpasar Barat, pada Kamis malam.

"Film ini dinisiasi pada waktu saya menjadi Kapolda Bali. Kita kenal bersama pada saat itu ada tag line narkoba, premanisme no way. Jadi saat itu juga saya membentuk Satgas CTOC Polda Bali," terang Komjen Golose usai nonton bareng kepada awak media. 

Jenderal bintang 3 dipundak ini menceritakan pengalamanya selama menjabat Kapolda Bali dari periode 2016 sampai 2020. Ia mengaku kasus perampokan ini sudah sangat meresahkan apalagi dilakukan kelompok bersenjata warga negara Rusia. 

Terlebih, senjata yang mereka gunakan milik anggota Brimob yang dirampas saat berjaga di Hotel Ayana, Nusa Dua, Kuta Selatan. Walhasil, jenderal asal Manado Sulawesi Utara itu menugaskan Brigjen Ruddi Setiawan untuk mengungkap kasus tersebut hingga tuntas. 

"Film "Tanpa Ampun" ini diangkat dari kisah nyata untuk menunjukkan profesionalisme kepolisian daerah Bali dan jajaran. Bagaimana menangani tindak pidana, mulai dari indentifikasi, kedokteran, Brimob, Satgas CTOC, Comand Center, yang merupakan suatu kesatuan yang mana inilah profesionalisme yang harus ditunjukan oleh kepolisian dan ini ada di Bali," tuturnya. 

Sehingga kata Komjen Golose, pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah tidak boleh ada premanisme di Bali. Kalau ada maka akan berhadapan dengan jajaran Polda Bali. 

"Saya sebagai kepala BNN siap memback up dalam rangka membuat Bali lebih aman dan nyaman bagi turis yang datang libur di Bali. Dengan sendirinya nanti akan mengangkat ekonomi Bali dan tentunya Indonesia," pungkasnya.